Berita Golkar – Bupati Aceh Tenggara didampingi Staf ahli Bupati Bidang Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan, Hataruddin, Kasat Reskrim, Iptu Bagus Pribadi dan Iptu Iskandar Said, Kepala Sat Intelkam Polres Agara, melakukan penggerebekan sebuah gudang beras di Desa Terutung Seperai, Kecamatan Bambel, ditemukan ratusan ton diduga beras oplosan, Kamis (3/4/2025).
Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry mengatakan, penggerebekan itu dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat, dimana di desa itu telah terjadi dugaan pengoplosan beras.
“Informasi ini kita terima saat acara Halalbihalal Idulfitri di rumah, kemudian, saya minta kepada Kasat Reskrim, Kasat Intel untuk meninjau lokasi gudang tersebut, ternyata informasi yang disampaikan masyarakat benar adanya dan ditemukan ratusan ton diduga beras oplosan,” kata Salim Fakhry, dikutip dari Bithe.
Pengakuan pelaku, kata M. Salim Fakhry, dia mencampur beras itu dengan berbagai jenis beras dengan kualitas berbeda. Diduga beras oplosan itu telah salurkan ke Bulog Kutacane 400 ton.
“Pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Polres Aceh Tenggara guna penyelidikan lebih lanjut. Kita minta kasus ini secepatnya diusut sampai ke akar-akarnya. Jika ada oknum-oknum yang bermain maka bersiap-siap,” ungkapnya.
Salim Fakhry, mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam membeli beras dengan selalu memeriksa label dan izin resmi perusahaan yang tertera pada kemasan.
Hal itu penting dilakukan untuk memastikan bahwa produknya adalah asli dan sesuai dengan standar yang ada, sehingga konsumen dapat terhindar dari risiko mengonsumsi beras oplosan yang kualitasnya tidak terjamin.
“Kita harapkan kepada masyarakat agar memeriksa label beras yang ingin dibeli untuk menghindari beras oplosan, kepada pengusaha beras lainnya agar tidak melakukan hal yang serupa pasti akan tercium nantinya,” pungkasnya. {}