Kunjungi Markas FPI, Dave Laksono Nilai Manuver dan Intervensi Diplomat Jerman Patut Dicurigai
21 Desember 2020

Berita Golkar - Kunjungan diplomat Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Federal Jerman ke markas Front Pembela Islam (FPI), Kamis (17/12/2020), turut ditanggapi oleh anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono.
“Menjadi Pertanyaan kenapa soerang Diplomat junior asing mencampuri urusan hukum (Negara lain – Red) ). Jadi walaupun sudah ada tanggapan seperti itu, patut diawasi. Jangan sampai ada Intervensi asing yang ingin Men Drive Proses hukum di Indonesia.” Ucap Dave.
Dave menilai, meski Kedubes Jerman telah mengklarifikasi bahwa kunjungan tersebut merupakan inisiatif pribadi diplomat itu, namun hal tersebut patut dipelajari lebih lanjut.
Baca Juga: Bamsoet Terpilih Aklamasi Pimpin IMI Periode 2021-2024
“Menjadi pertanyaan kenapa seorang diplomat junior asing mencampuri urusan hukum (negara lain-red). Jadi, walaupun sudah ada tanggapan seperti itu, patut diawasi. Jangan sampai ada intervensi asing yang ingin men-drive proses hukum di Indonesia,” ujar Dave Laksono kepada KBRN-RRI, di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Menurut Dave, jika alasan kunjungan karena dikhawatirkan aksi 18/12 akan mengganggu operasional Kedubes Jerman, seharusnya informasi justru harus diperoleh dari aparat keamanan.
“Mereka tidak perlu juga datang ke sana, bisa bertanya langsung ke aparat keamanan, kepolisian, pemerintah, atau ke Kemlu (Kementerian Luar Negeri RI) untuk memastikan operasional mereka tidak terganggu walaupun adanya demonstrasi,” tambah Dave.
Baca Juga: Kalahkan PDIP dan Demokrat, Golkar Juara Umum Pilkada 2020 se-Sumut
Politikus Fraksi Golkar ini menambahkan, jika terdapat dugaan pelanggaran hukum baik pada kasus MRS (Muhammad Rizieq Shihab) ataupun kematian enam anggota FPI, disarankan untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak-pihak berkompeten.
“Ini kan di era keterbukaan demokrasi RI saat ini, kasus yang misalnya dituduh pelanggaran HAM atau apapun itu bisa dimonitor dan media itu sangat terbuka. Kalau mereka mau memonitor itu, bisa datangi Komnas HAM, kepolisian, atau kejaksaan termasuk ke rumah sakit polisi. Tidak perlu sampai mendatangi markas FPI,” tegas Dave.
Dave turut khawatir jika tidak ada pernyataan maaf resmi dari Kedubes Jerman, akan berdampak hubungan bilateral bersama Indonesia. “Tidak menyampaikan permintaan maaf, tidak menanggapi, itu bisa (rusak hubungan bilateral-red) akan menjadi hal yang menggantung,” pungkasnya.
Baca Juga: Airin Rachmi Diany Minta KPPG Jawa Tengah Tetap Jaga Soliditas Usai Dilantik
Senin (21/12/2020) sore, Kedubes Jerman mengeluarkan penyataan resmi setelah beredar foto diplomatnya kedapatan mendatangani markas FPI, Kamis (17/12/2020) lalu. Kedutaan Besar Jerman di Jakarta memberikan pernyataan resmi terkait hal itu.
Mereka menyebutkan, kedatangan diplomat ke markas FPI untuk mendapatkan informasi mengenai situasi keamanan saat demo berlangsung dan merupakan inisiatif pribadi.
“Sehubungan dengan pemberitahuan mengenai demonstrasi yang berlangsung pada hari Jumat, 18 Desember 2020, salah seorang pegawai Kedutaan Jerman berusaha untuk mendapatkan gambaran tersendiri mengenai situasi keamanan yang bersangkutan karena demonstrasi juga dapat melintasi kawasan Kedutaan.
Baca Juga: Ganggu Aktivitas Nelayan, Dedi Mulyadi Sarankan Audit Aktivitas Tambang PT Timah di Babel
Pegawai tersebut bertindak atas inisiatif sendiri tanpa koordinasi dengan pihak Kedutaan,” bunyi pernyatan resmi dalam rilis yang dikeluarkan oleh Kedubes Jerman di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Kedubes Jerman juga menjelaskan tidak ada tujuan politis dalam kunjungan yang berlangsung pekan lalu itu.
“Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami dan menegaskan bahwa tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan ini.
Pernyataan lain yang bertentangan dengan ini tidak sesuai dengan fakta. Kedutaan Jerman menentang segala upaya untuk menginstrumentalisasi kejadian ini demi tujuan politis,” terang pernyataan itu.
Baca Juga: Keren! Puteri Komarudin Bikin Laporan Kinerja 2020 Dengan Desain Ala Undangan Nikah
Di akhir pernyataan, Kedubes Jerman menegaskan tidak mencari urusan internal Indonesia dan telah melakukan pertemuan bersama Kementerian Luar Negeri RI untuk menjelaskan duduk masalah yang ada.
“Kedutaan menghargai hubungan bilateral yang sangat baik dan kerja sama yang erat dengan Indonesia, dan sama sekali tidak mencari urusan internal Indonesia. Kami telah berkomunikasi dengan otoritas Indonesia yang berwenang untuk perihal ini dan meyakini bahwa kasus dapat diperjelas untuk semua pihak.
Kami teguh berada di sisi mitra-mitra Indonesia kami dan mendukungnya dalam mempromosikan toleransi antaragama dan upaya deradikalisasi. Hal ini juga telah kami tegaskan dalam pembicaraan dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada 20 Desember 2020,” tutup pernyataan Kedubes Jerman.
Baca Juga: Meski Kondisi Pandemi, Wagub Josep Nae Soi Ungkap Ekonomi NTT Tetap Meningkat
Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resmi, Minggu (20/12/2020), menyebutkan, telah memanggil Kepala Perwakilan Kedubes Jerman terkait kedatangan diplomat mereka ke markas FPI.
Selain menyebut kunjungan ke markas FPI merupakan inisiatif pribadi, dalam pertemuan itu Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan bahwa staf diplomatik tersebut telah diminta kembali segera untuk mempertanggung-jawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintahnya. {realitarakyat}
fokus berita :