13 Juli 2022

Meutya Hafid: Digitalisasi UMKM Penting Agar Tak Tertinggal dan Dapat Beradaptasi

Berita Golkar - Pemerintah diharapkan merangkul marketplace di Tanah Air untuk menjadi variabel utama bagi pengembangan digitalisasi UMKM. Pemerintah juga diminta memfasilitasi pemberdayaan UMKM untuk go digital.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid dalam keynote speakernya pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk; UMKM Digital Untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional, yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Di Bawah Zainudin Amali, Kemenpora Raih Predikat WTP Dari BPK 3 Tahun Berturut-turut

Selain Meutya Hafid, webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan Owner Frd Olshop, Dini Nabillah sebagai narasumber.

“Digitalisasi UMKM penting dilakukan agar usaha mereka tak tertinggal dan dapat beradaptasi,” kata Meutya Hafid.

Dalam paparannya, politisi perempuan Partai Golkar itu mengatakan hasil survei KataData tahun 2022, ruang digital Indonesia semakin berkembang pesat. Ini bisa dilihat dari pengguna internet di Indonesia yang mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam kurun lima tahun terakhir.

Untuk itu, ia menyarankan strategi para pelaku UMKM perlu memperkuat sistem digital dengan memanfaatkan pemasaran daring via media sosial, laman dan marketplace.

“Perlu juga berkolaborasi dengan mitra bisnis, menambah tipe produk serta meningkatkan inovasi produk dan pelayanan,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan pesatnya peran teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong semua pihak untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas di ruang digital.

“Kondisi ini menunjukkan kita berada di era percepatan transformasi digital,” kata Semuel.

Ia menilai pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi. Oleh karena itu, pemerintah harus dapat menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini.

Baca Juga: Fraksi Golkar Desak Pimpinan DPRD DKI Tak Hambat Pengesahan Raperda Tata Ruang dan Zonasi

“Mari kita membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik, kita ciptakan inovasi-inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat Indonesia. Bersama kita bisa melalui pandemi, tetap semangat dan salam literasi digital,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Owner Frd Olshop, Dini Nabillah mengatakan di saat ekonomi negara terganggu akibat pandemi Covid-19, UMKM berperan penting menstabilkan kondisi ekonomi negara serta menjadi motor penggerak ekonomi negara.

Menurut Dina Nabillah, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta atau 99 persen dari struktur usaha di Indonesia, yang berkontribusi tidak kurang dari 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta mampu menyediaoan 97 persen dari lapangan pekerjaan. (Semua)

fokus berita : #Meutya Hafid