Pantun Diakui Tradisi Lisan Melayu Oleh UNESCO, Gubernur Ansar Ahmad Gandeng Dewan Kesenian Riau
21 Agustus 2022

Berita Golkar - Pantun yang sudah dikenal sebagai tradisi lisan masyarakat Melayu lebih dari 500 tahun lalu di wilayah kepulauan di Asia Tenggara diakui UNESCO.
Pengakuan ini terwujud dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage (ICH) of Humanity UNESCO atau Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda tentang Kemanusiaan.
Apresiasi diberikan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, kepada Pemprov Riau, Pemprov Kepri yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri Juramadi Esram, dan sejumlah pihak.
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Kita Siap Bekerja Keras Untuk Indonesia Lebih Baik
Gubernur Kepri Ansar Ahmad pun bersemangat mendengar kabar itu, ia mengundang Dewan Kesenian Kepri ngopi bareng di Kedai Kopi Batu 10, Rabu (17/8/2022).
Ansar memberikan arahan kepada Dewan Kesenian Kepri dan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri untuk membuat program demi pengembangan kesenian di Kepri.
Ketua Dewan Kesenian Kepri, Raja Ahmad Helmi mengakui banyak hal dibicarakan dalam pertemuan itu. Khususnya koordinasi antarpihak untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Baca Juga: Taufan Pawe Resmi Lantik 1.016 Pengurus Golkar Kota Makasar Hingga Tingkat Kelurahan
“Dewan Kesenian Kepri lebih fokus kepada kesenian yang sudah tertinggal dan jadi kearifan lokal. Kami banyak diarahkan Pak Gubernur,” imbuhnya.
Pengakuan UNESCO ini, kata Juramadi Esram disebut Gubernur Ansar sebagai titik awal dari mengakarnya budaya berpantun dalam kehidupan masyarakat Kepri.
“Ini menjadi tugas kita bersama antara Dinas Kebudayaan dan Dewan Kesenian, terutama nantinya ada even bulan bahasa di bulan Oktober yang harus kita betul-betul maksimalkan untuk kebudayaan di Kepri,” kata Juramadi Esram. {politiknesia}
fokus berita :