12 November 2022

Puteri Komarudin: Jadi Tuan Rumah G20, Perkuat Profil Kepemimpinan Global RI

Berita Golkar - Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin mengatakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali memperkuat kepemimpinan global Indonesia.

Seperti diketahui, RI secara resmi menjadi Presidensi G20 sejak 1 Desember 2021. KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022 akan dihadiri sebanyak 17 kepala negara dan tokoh penting dunia. 

“Presidensi G20 ini tentu memperkuat profil kepemimpinan global Indonesia sendiri, karena kita tahu KTT G20 ini dihadiri oleh pimpinan negara dan pemerintah dari 20 negara ataupun ekonomi terbesar di dunia, yang artinya negara-negara ini adalah negara-negara yang paling berpengaruh di dunia pada saat ini,” ujar Puteri dalam diskusi Polemik MNC Trijaya dengan tema 'G20 Impact For Indonesia', Sabtu (12/11/2022). 

Senada dengan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah yang hadir pada kesempatan itu, Puteri menyebut, banyak sekali manfaat yang telah dirasakan Presidensi Indonesia selama tahun ini.

Baca Juga: Golkar Aceh Tamiang Dorong Kepemilikan Aula dan Perahu Karet di Tiap Desa Untuk Evakuasi Korban Banjir

“Dan memang dampak positif bisa kita lihat dari pergerakan yang cukup meningkat terutama dari segi sektor pariwisata, akomodasi, sampai dengan ekonomi kreatif,” kata dia.

“Sepanjang tahun ini kita lihat dengan berbagai side event dan event utama negara anggota G20 telah hadir yang mengunjungi Indonesia untuk menghadiri berbagai agenda dari agenda finance track maupun dari agenda pertemuan dari working groups dan engagement groups yang termasuk dari 200 pertemuan yang ada di side event. Jadi memang mobilitas dan kegiatan ekonominya juga terus meningkat,” sambungnya.

Melalui Presidensi G20, Indonesia berkesempatan untuk mengatur dan juga berkontribusi terhadap arah kepemimpinan global terutama di tengah-tengah kondisi yang serba ketidakpastian, salah satunya dikarenakan adanya perang Rusia-Ukraina.

“Khususnya dalam hal pemulihan aspek kesehatan juga pascapandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi juga. Dan kita juga dihadapkan dengan agenda transisi energi yang disebabkan oleh perang juga tentunya dan juga transformasi digital pascapandemi,” tuturnya. (sumber)

 

fokus berita :