Kemampuan Sebagai Pemimpin Terbukti, Pengamat: Airlangga Hartarto Layak Jadi Capres 2024
16 November 2022

Berita Golkar - Indonesia Network Election Survei (INES) kembali melakukan survei tentang ‘Perilaku Politik Masyarakat Indonesia Jelang Pemilu 2024’.
Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survei (INES) Nugraheni Kartika Dewi menjelaskan, metodelogi yang dilakukan INES melalui penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan agar hasil penelitian mendapatkan data komprehensif yang mampu memberikan gambaran dalam bentuk nominal yang terukur dan akurat.
Nugraheni menyampaikan, teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain mengunakan angket berupa kuisioner kemudian dilakukan observasi.
“Penelitian ini mengunakan jumlah sample sebanyak 2.180 responden di 400 Kabupaten/Kota yang sudah memiliki hak pilih saat penelitian dilakukan penarikan sample mengunakan metode multistage random sampling dan hasil penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan margin of Error +/- 2,1%,” kata Nugraheni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga: Indonesia Kekurangan Dokter, Endang Maria Astuti Minta Pemerintah Segera Cari Solusi
Sementara itu, hasil sampel penelitian yang berjumlah 2.180 responden di 400 Kabupaten/Kota menghasil temuan temuan sebagai berikut. Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat ketahui bahwa 69,3% menyatakan mereka pengguna aktif media sosial dan 20,9% merupakan pengguna pasif. Kemudian 9,8% sama sekali tidak aktif.
Nugrahaeni mengungkapkan, hasil penelitian juga mendapati 64,4% mendapatkan pesan dan info yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan dari media sosial, dan sebanyak 19,2% bukan dari media sosial dan sebanyak 16,4% tidak mendapatkan pesan pesan dan info politik dan pemerintah.
Berdasarkan respons yang diberikan oleh 2.180 responden, penelitian ini menemukan ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku memilih Presiden dan wakil Presiden. Memilih berdasarkan personal kandidat sebanyak 45,7 % yang meliputi rekam jejak kepemimpinannya,kemampuan dalam menjalin relasi dengan masyarakat dan lawan politik, karisma, kewibawaan, ketegasan, kemenarikan secara fisik, serta kelincahan.
Dan faktor tawaran kandidat Presiden dan Wakil Presiden sebanyak 25,6 % yang menekankan pada visi, misi, dan program kerja. Kemudian personal pemilih sebanyak 10,9 % berupa kesamaan identitas sosial dengan kandidat dan ketidaksukaan terhadap kandidat Presiden dan Wakil Presiden yang lain. Kemudian di dasarkan pada lingkungan sosial pemilih yang didominasi oleh pengaruh keluarga sebanyak 17,8 %.
Sementara itu, dari simulasi nama-nama tokoh yang di sodorkan pada 2.180 responden terkait preferensi responden untuk memilih presiden jika pilpres digelar pada hari ini maka dalam penelitian ini didasarkan pada personal kandidat yang meliputi rekam jejak kepemimpinan, kemampuan menjalin relasi dengan masyarakat dan lawan politik, karisma, kewibawaan, ketegasan tokoh, maka Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang paling banyak dipilih oleh 20,3 % responden.
“Kemudian diurutan kedua Prabowo Subianto (19,6 %) dan Ganjar Pranowo (8,6 %), Andika Perkasa (6,3%),Sri Mulyani (6,2 %), Erick Thohir (4,2%), Sandiaga Uno (3,4%),Khofifah Indar Parawansa (3,3%), Anies Baswedan (3,1 %) Puan Maharani (1,9 %) Muhaimin Iskandar 1,7% Agus Harimurti Yudhoyono 1,2 % tidak memilih (20,2%),” ucap Nugrahaeni.
Selain itu, hasil temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa Tingkat keterpilihan Airlangga yang sangat tinggi dibandingkan tokoh lainnya tidak lepas dari faktor rekam jejak kepemimpinannya yang selama dua periode di kabinet pak Jokowi yang dinilai sangat berhasil kinerjanya dan banyak dirasakan oleh masyarakat dibandingkan tokoh lainnya.
Hal ini juga terpotret dari hasil penelitian ini di mana hasil simulasi antara 5 tokohpun Airlangga unggul dengan tingkat keterpilihan 30,7% kemudian di urutan kedua Prabowo Subianto 27,1% dan diurutan ketiga Ganjar Pranowo 9,2%, kemudian Puan Maharani 5,3% dan Anies Baswedan 5,2% dan tidak memilih sebanyak 22,5%.
“Rendahnya elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan karena belum memiliki rekam jejak ditingkat nasional, juga kemenangan mereka berdua di pilkada tidak fantastis tidak bisa tembus di atas 70 persen beda saat Jokowi memenangkan Pilkada DKI di putaran kedua bisa menang di atas 70 persen,” ungkapnya.
Menanggapi survei INES, pengamat politik dari Peneliti Spektrum Politika Institute Sumatera Barat Hairunnas mengatakan, survei yang dilakukan Indonesia Network Election (INES) sebagai bukti bahwa saat ini pemilih masih melihat sosok Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.
“Airlangga Hartarto memiliki peluang besar untuk menang di Pilpres 2024,karena sosok Airlangga telah membuktikan kinerjanya kepada masyarakat,” kata Hairunnas.
Baca Juga: John Kenedy Azis Ingatkan Pentingnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Dokter
Menurut dia meskipun muncul nama beberapa tokoh lainnya seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, Agus Yudhoyono, namun nama Airlangga tetap menjadi peluang besar untuk dipilih oleh masyarakat pada Pilpres 2024.
“Walaupun ada beberapa tokoh lainnya, tetapi Airlangga tetap mendapat peluang besar untuk di pilih masyarakat sebagai Capres 2024,” ucap Hairunnas.
Tak hanya itu, elektabilitas Airlangga juga sangat tinggi, sehingga banyak pemilih lebih melirik sosok Airlangga sebagai Capres 2024. “Elektabilitas Airlangga tinggi dan ini menjadi daya tarik bagi pemilih, sebagai Capres, ” ucap dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat ini.
Menurut dia, saat ini pemilih lebih cerdas sehingga tidak mudah masyarakat memilih siapa sosok capres 2024.”Maka munculnya Airlangga membuka peluang Partai Golkar untuk membawa Airlangga sebagai Capres yang diinginkan rakyat Indonesia,”ungkapnya.
Dia juga menambahkan, Airlangga telah menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin baik sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan juga sebagai Menko perekonomian yang bekerja untuk masyarakat ketimbang pencitraan. “Airlangga sudah melihatkan kemampuannya sebagai pemimpin mulai sebagai Ketum Golkar dan sebagai Menko perekonomian bekerja untuk masyarakat daripada pencitraan,” tuturnya. (sumber)
fokus berita : #Airlangga Hartarto