04 Januari 2018

Pemilu 1971, Sejarah dan Sebuah Perspektif

Pemilu tahun 1971 yang merupakan Pemilu pertama masa Pemerintahan Orde Baru. Sekber Golkar ikut serta menjadi salah satu kontestan. Pihak Parpol lain memandang setengah hati keikutsertaan Golkar sebagai salah satu kontestan Pemilu. Banyak yang meragukan kemampuan Komunikasi Politik Golkar kepada rakyat.

Pemilu tahun 1971 hasilnya sangat luar biasa. Golkar sukses besar dan berhasil menang dengan total perolehan suara sebesar 62,79 %. Perolehan suara juga cukup merata di seluruh Propinsi, berbeda dengan Parpol lainnya, seperti :
~ NU hanya menang di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.
~ Partai Katholik menang di Nusa Tenggara Timur.
~ PNI menang di Jawa Tengah.
~ Parmusi menang di Sumatera Barat dan Aceh, sedangkan
~ Murba tidak memperoleh kursi sama sekali di DPR RI.

Sebuah renungan bersama dan pertanyaan kepada Partai Golkar dan kepada para kader terbaik Golkar adalah :
~ Apakah calon untuk Gubernur Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Propinsi lainnya Partai Golkar akan mendukung kader dari partai lain ?
~ DKI Jakarta sebuah fakta bahwa kader terbaik tidak ada yang maju sebagai Calon Gubernur
~ Rasa optimis bisa dibangkitkan kembali, belajar dari sejarah tahun 1971 sebuah bukti bahwa kondisi yang dianggap setengah hati oleh parpol lainnya sangat berbeda dengan hasil Pemilu tahun 1971 bahwa Golkar sukses besar meraih suara sebesar 62,79%

Optimis saat ini Ketua Umum Partai Golkar dibawa nakhoda Bapak Airlangga Hartarto semoga mampu menuju Golkar Bersih, Golkar jaya dan Indonesia akan lebih sejahtera lagi.

Tonny Saritua Purba, Aktifis Praja Muda Beringin (PMB), Fungsionaris DPD I Partai Golkar Kota Bogor

fokus berita :