Tak Ada Alasan Bagi Partai Golkar Alihkan Dukungan Capres Pada Ganjar, Airlangga Hartarto Pilihan Tepat
29 Desember 2022

Berita Golkar - Hasil survei Charta Politika Indonesia terkait calon presiden (capres) 2024 menunjukkan pemilih PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden sebanyak 68,3 persen. Menariknya, pemilih dua partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ada yang juga ikut mendukung Ganjar.
Dalam survei tersebut, pemilih Golkar yang mendukung Ganjar mencapai 37,3 persen sementara pemilih PPP 27,8 persen. Hal ini tentu harus dicermati dengan serius oleh elite partai berlambang pohon beringin itu. Terlebih, Golkar sudah komitmen untuk memajukan sang Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024.
Dalam pandangan Peneliti Ahli Utama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, peluang KIB untuk mengajukan calon internal masih tetap besar. Apalagi KIB sudah mempunyai tiket presidential threshold dan meluncurkan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).
"Setidaknya untuk KIB akan tetap ke hasil kesepakatan yang ada dulu, tanpa mudah terpengaruh pada hasil survei," ucap Firman Noor kepada wartawan, Kamis (29/12).
Baca Juga: Ini Deretan Program Cen Sui Lan Untuk Kemajuan Pendidikan di Kepri
Karena, menurut Firman, survei tidak mampu menangkap keseluruhan kondisi dalam politik. Sebaliknya, jejaring partai adalah yang utama dalam upaya mengetahui preferensi partai untuk memenangi pertarungan.
Lebih jauh Firman menegaskan, Partai Golkar saat ini terlihat masih konsisten dalam mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres.
"Kalau kita lihat gejala-gejalanya, Golkar ini masih sangat percaya diri. Setidaknya masih berupaya keras untuk tetap memajukan Airlangga," tambahnya.
Oleh karena itu, struktural Partai Golkar harus mampu menjaga dan memelihara jejaring partai dan konstituen untuk tetap condong kepada Airlangga sebagai capres.
Baca Juga: Ruliyono Sanggupi Tantangan Sarmuji, Golkar Banyuwangi Bakal Tambah 3 Kursi DPRD di Pemilu 2024
"Kalau dilihat dari strukturnya, saya kira tidak ada yang berani melawan kebijakan partai. Itu kan konsekuensinya, berarti pengurus Golkar di daerah-daerah harus tetap memelihara konstituennya untuk tetap menentukan pilihannya kepada Pak Airlangga," paparnya.
Selain itu, Firman menilai Partai Golkar juga tidak sedang menghadapi situasi luar biasa yang mengharuskan mereka mengalihkan dukungan. Oleh sebab itu, Airlangga masih dilihat sebagai capres potensial dari Partai Golkar.
"Sejauh yang saya ketahui dan dari yang saya lihat, memang belum ada alternatif yang betul-betul firm (kuat) di Golkar selain Pak Airlangga. Juga tidak ada situasi yang extraordinary (luar biasa) sampai hari ini terkait dengan Golkar,” demikian Firman. (sumber)
fokus berita : #Airlangga Hartarto