30 Desember 2022

Refleksi Akhir Tahun 2022 Hetifah: Dari Berbagi Ilmu Hingga Emban Amanah Sebagai Legislator

Berita Golkar - Tahun 2022 segera usai. Sepanjang tahun ini, banyak achievement atau pencapaian yang diraih. Setidaknya dalam mengemban empat amanah dengan kapasitas berbeda. Mulai urusan politik, pendidikan, pariwisata, pemuda dan olahraga, pengajian, hingga organisasi profesi. Produktivitas dan mobilitas Dr Ir Hetifah Sjaifudian MM tentu sangat tinggi.

Tidak terasa sudah berada di penghujung tahun 2022, bagaimana refleksi selama setahun ini?

Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk terus produktif. Tahun ini saya masih mengemban setidaknya empat amanah.

Di antaranya menjadi Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Partai Golkar, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah, dan Wasekjen Persatuan Insinyur Indonesia.

Selain itu, selama 2022 saya juga aktif berbagi ilmu dengan menjadi narasumber di 731 acara dengan ribuan total peserta di berbagai kampus, sekolah, yayasan, dan lembaga.

Baca Juga: Keras! Sebut Pemilu 2024 Hanya Coblos Partai, Ahmad Doli Kurnia Pertanyakan Kapasitas Ketua KPU

Apa saja pencapaian sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI sepanjang 2022?

Komisi X DPR RI bermitra dengan Kemendikbudristek, Kemenparekraf, Kemenpora, serta Perpusnas RI. Sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI, saya turut menjalankan fungsi mulai dari pengawasan, perumusan Undang-Undang, dan anggaran agar seluruh kebijakan dapat disalurkan tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran.

Di sisi legislasi, pada tahun 2022 Komisi X aktif melakukan pembahasan terhadap total tiga RUU. Dua diantaranya berhasil disahkan yaitu yaitu UU Pendidikan dan Layanan Psikologi dan UU Keolahragaan. Sedangkan satu sisanya masih tahap pembahasan yaitu RUU Kepariwisataan.

Di sisi pengawasan, saya juga menjadi pimpinan dan anggota aktif dari 7 Panitia Kerja Komisi X DPR RI. Salah satunya menjadi Ketua Panja Psikologi.

Di sisi anggaran, kami melakukan berbagai rapat dan sidang serta berbagai penyesuaian anggaran agar dapat terserap masyarakat dengan lebih optimal.

Apa isu yang paling berkesan selama tahun 2022?

Wah, tentu banyak sekali isu yang berkesan selama tahun 2022, utamanya yang dalam lingkup Komisi X DPR RI seperti pendidikan, pariwisata, ekonomi kreatif, olahraga, kepemudaan, literasi dan lainnya.

Baca Juga: Andika Hazrumy Lantik Jajaran Pengurus Ormas MKGR Banten

Namun, jika memilih salah satu, adalah ketika saya menjadi Ketua Panja Psikologi yang telah disahkan menjadi UU No 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi (UU PLP).

UU tersebut menjadi sangat penting mengingat isu kesehatan mental yang tidak bisa kita anggap remeh. Pasalnya, data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyatakan bahwa penduduk usia diatas 15 tahun yang mengalami gangguan mental emosial telah mencapai 19 juta jiwa sedangkan yang mengalami depresi telah mencapai 12 juta jiwa.

Dengan adanya UU tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi ini, tentunya  diharapkan masyarakat bisa lebih peduli dengan masalah psikologis, gangguan psikologis, serta kesejahteraan psikologis.

Apabila ketiga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik, performa, kehidupan sosial, dan kualitas hidup seseorang akan menjadi lebih baik. Dengan begitu, akan dapat mengaktualisasikan diri secara lebih bermakna.

Pendapat mengenai berbagai kebijakan pendidikan sepanjang 2022?

Banyak terobosan positif yang diluncurkan oleh Kemdikbud Ristek dan jajaran. Berbagai terobosan tersebut secara garis besar berupaya menjadi solusi atas kualitas pendidikan, kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan (GTK), serta ekosistem pendukung pendidikan seperti sarana prasarana dan hubungan antar stakeholders pendidikan.

Baca Juga: Dyah Roro Esti Nilai Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik Jadi Solusi Turunkan Emisi Karbon RI

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek secara riset dan konsep sudah baik meskipun dengan beberapa catatan. Adapun hal yang ingin saya tekankan adalah belum berhasilnya negara kita menjamin lingkungan pendidikan sebagai tempat yang aman bagi pelajar.

Pasalnya, untuk kesekian kalinya, tiga dosa pendidikan (perundungan, intoleransi, kekerasan seksual) kembali terulang.

Bahkan, bukan hanya 1-2 kasus, namun setidaknya melebihi 20 kasus yang viral. Bagaimana dengan yang tidak terlaporkan dan tidak viral?

Sebenarnya program pendidikan karakter serta beragam regulasi sudah dibuat Kemendikbudristek, namun implementasi di lapangan belum optimal.

Saya kembali mendesak Kemendikbudristek untuk mengajak pemerintah daerah, organisasi persatuan guru, persatuan orang tua, untuk duduk bersama dan menyelesaikan hal ini. Ini adalah tanggung jawab kita bersama.

Terkait optimisme pariwisata dan ekonomi kreatif?

Seperti yang sudah disampaikan Menparekraf dalam "Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2022", data sektor Parekraf Indonesia membawa angin segar.

Menurut data BPS yang terbit pada Oktober 2022, kunjungan Wisman sudah mencapai 3.92 juta dan pergerakan Wisnus mencapai 633 juta.

Baca Juga: Tingkatkan Wawasan Kader, Golkar Kendal Gelar Pendidikan Politik

Sedangkan di sisi ekonomi kreatif, ekspornya sudah mencapai US$ 24,79 miliar atau meningkat 3,8 persen, dan dengan nilai tambah sebesar Rp 1,236 triliun.

Tentu angka-angka ini menjadikan peningkatan target di 2023 berkali lipat menjadi sangat mungkin untuk tercapai. Adapun optimisme saya salah satunya terkait pembahasan RUU Kepariwisataan yang sedang berlangsung.

RUU tersebut berencana untuk turut mengakomodir beberapa isu diantaranya pembangunan budaya pariwisata dan pengembangan kualitas yang berorientasi pada masyarakat sekitar destinasi wisata, asas kelestarian dan keberlanjutan, pengelolaan data dan informasi kepariwisataan secara nasional, dan kelembagaan badan promosi pariwisata pada level nasional dan daerah.

Semoga RUU Kepariwisataan tersebut dapat mengakomodir berbagai perubahan jaman, trend, serta kebutuhan pariwisata Indonesia. Dengan begitu, pariwisata Indonesia akan melesat menjadi destinasi unggulan internasional.

Terakhir, bagaimana tentang perkembangan dunia olahraga dan kepemudaan Indonesia?

Di bidang olahraga, alhamdulillah UU No 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan serta Perpres No. 6 Tahun 2021 Tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) telah berjalan beriringan.

Baca Juga: Tatap Tahun 2023, Airlangga Hartarto Optimis Hadapi Tantangan Ekonomi

Tahun ini, Indonesia juga kembali mencetak prestasi di ajang olahraga internasional, yaitu Sea Games Vietnam 2022. Meski tahun ini Indonesia mengirimkan atlet dengan jumlah setengah dari tahun lalu, peringkat Indonesia di Asia Tenggara justru meningkat.

Indonesia kini peringkat 3 Asia Tenggara dengan capaian 63 emas, 85 perak, dan 72 perunggu. Dengan adanya implementasi yang baik dari DBON dan RUU SKN, saya optimis dapat meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di berbagai even dan multieven olahraga tingkat regional maupun internasional.

Di sisi kepemudaan, secara kuantitatif, tedapat beberapa penurunan pada score Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) yaitu pada domain partisipasi dan kepemimpinan pemuda di tahun 2021.

Hal ini dapat dipahami mengingat Covid-19 sangat membatasi interaksi pemuda, utamanya dalam hal keorganisasian. Namun di tahun 2022, acara kepemudaan seperti berbagai jambore dan symposium level daerah maupun nasional sudah kembali bergeliat. Semoga di tahun 2022 IPP dapat meningkat. (sumber)

 

 

 

fokus berita : #Hetifah Sjaifudian