Tegas Menolak! Supriansa: Sistem Proporsional Tertutup Bentuk Pengkhianatan Reformasi 1998
02 Januari 2023

Berita Golkar - Anggota DPR RI, Supriansa, menolak wacana sistem proporsional tertutup yang akan diterapkan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Meskipun Supriansa tetap berpeluang terpilih kembali di DPR RI jika menggunakan sistem proporsional tertutup.
Apalagi Supriasa saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham) Partai Golkar. Bakumham merupakan salah satu jabatan strategis yang ada di DPP Partai Golkar.
Alasan Supriansa menolak sistem proporsional tertutup karena salah satu bentuk penghianatan terhadap nilai-nilai reformasi 1998. "Saya lebih setuju dengan sistem pemilihan sekarang yaitu terbuka," ujar Supriansa saat ditemui di Soppeng, Minggu (1/1/2023).
Jika menggunakan sistem proporsional tertutup, maka sama halnya membeli kucing di dalam karung. Apalagi masyarakat saat ini, ingin melihat pilihannya terpilih ke DPR RI.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Aceh, TR Keumangan Salurkan Bantuan Sembako Untuk Korban Kebakaran Simpang Peut
Dampak lain yang akan ditimbulkan jika menggunakan sistem proporsional tertutup yaitu besar kemungkinan masyarakat akan golput. Apalagi ada kemungkinan calon yang dipilih bukan yang terpilih di DPR RI meskpin meraih suara tertinggi di internal partainya.
"Kalau sistem pemilu dianggap banyak kekurangan, maka semestinya sistem ini diperbaiki bukan malah mundur ke belakang," tambah Supriansa.
Sehingga Supriansa berharap, Mahkamah Konstitusi (MK) bisa memberikan putusan yang adil. "Kalau menggunakan sistem tertutup, apakah itu adil?," tambah Supriansa.
Kekuatan Golkar Dapil II Sulsel
Nama-nama bacaleg Golkar telah beredar. Nama-nama bacaleg Partai Golkar tertuang pada Surat Perintah DPP Golkar bernomor Sprin-108/DPP/GOLKAR/X/2022. Surat ini ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Lodewijk F Paulus di Jakarta pada 31 Oktober 2022.
Dapil II Sulsel selalu diidentikkan dengan Dapil Neraka. Sejumlah elit Golkar akan bertarung pada Pileg 2024. Jika menggunakan sistem proporsional tertutup, maka persaingan diinternal Golkar dipastikan berlangsung seru.
Nama bacaleg Golkar yang bertarung di DPR RI merupakan elit partai beringin. Seperti Andi Rio Idris Padjalangi yang sudah tiga periode terpilih di DPR RI. Andi Rio menjabat anggota DPR RI periode 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024.
Pada Pileg 2019, Andi Rio Idris Padjalangi masuk kategori pemilik suara terbanyak dari fraksi Golkar yakni 71.420 suara. Sementara Supriansa Pileg 2019 meraih suara 54.659. Kini Supriansa diuntungkan dengan jabatan Bakumham di DPP Golkar.
Selain dua incumbent, nama Nurdin Halid juga terdaftar di Dapil II Sulsel. Nurdin Halid juga merupakan pengurus DPP Golkar. Nama lainnya yaitu Wali Kota Parepare, Taufan Pawe. Taufan Pawe saat ini menjabat sebagai Ketua Golkar Sulsel. Pada Pilwali Parepare, Taufan Pawe meraih 39.966 suara.
Nama Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi juga terdaftar di Dapil II Sulsel. Andi Fahsar Padjalangi menjabat sebagai Ketua Golkar Bone. Pada Pilkada Bone 2018 lalu, pasangan Andi Fahsar Padjalangi - Ambo Dalle meraih 232.955 suara atau menguasai 63,04 persen suara.
Pesaing Utama Supriansa di Pileg lalu yaitu Rismayani juga terdaftar di Dapil II. Bahkan Rismayani sempat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atas Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atas Supriansa.
Caleg DPR RI, Rismayani Hamid memasukkan gugatan PHPU DPR RI Dapil Sulsel II dengan Nomor: 114-04-27/AP3-DPR-DPRD/PAN.MK/2019. Kuasa pemohon adalah Dr Amirullah Tahir SH MM dkk. Resume perkara yakni bertindak atas nama Partai Golkar dan caleg DPR RI Rismayani Hamid.
Baca Juga: Rahasia Sukses Turun Temurun Keluarga Bakrie, Punya 7 Nyawa Bangkit Dari Keterpurukan
Perbedaan suara pemohon yakni Hj Rismayani A Hamid dengan termohon terkait perolehan suara Supriansa. Versi pemohon jumlah suara 52.763 tapi berdasarkan termohon 52.704. Suara Supriansa 54.652 versi termohon, versi pemohon hanya 52.165.
Bacaleg Golkar Dapil Sulsel II
1. Andi Fahsar M Padjalangi
2. Andi Rio Idris Padjalangi
3. Andi Shanty Listiawaty Mattalatta
4. Erna Rasyid Taufan
5. Herman Haizer
6. Ilham Noer Putri
7. Jamaludin M Syamsir
8. M Sabil Rahman
9. Muh Yasir
10. Mustakim
11. Nurdin Halid
12. Rismayani
13. Supriansa
14. Syamsuddin A Hamid
15. Syamsul Bachri
16. Taufan Pawe
17. Yasir Mahmud. (sumber)
fokus berita :