Gara-Gara BBM dan Beras, Airlangga Hartarto Peringatkan 23 Provinsi Ini Bisa Alami Hyper Inflasi
17 Januari 2023

Berita Golkar - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan laju inflasi tinggi masih menjadi tantangan utama bagi pemulihan ekonomi Indonesia pada 2023. Ada 23 provinsi dan 10 kabupaten/kota yang disoroti karena inflasinya tinggi.
Airlangga meminta kepala daerah memperhatikan pengendalian inflasi di daerahnya masing-masing. Sebanyak 23 provinsi yang dimaksud di antaranya Sumatera Barat dengan inflasi 7,43%, Sulawesi Tenggara 7,39%, Kalimantan Selatan 6,99%, dan Riau 6,81%.
"23 provinsi inflasinya di atas inflasi nasional. Jadi terhadap 23 provinsi ini, Pak Gubernur mohon diperhatikan," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia, Selasa (17/1/2023).
Baca Juga: Pasca Penangkapan Lukas Enembe, Christina Aryani Minta Pemerintah Antisipasi Gejolak Sosial di Papua
Kemudian 10 kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi adalah Kotabaru 8,65%, Bau-bau 8,35%, Tanjung Selor 7,98%, Bukit Tinggi 7,76%, Bandung 7,45%, Jember 7,39%, Padang 7,38%, Serang 7,22%, Kendari 7,11%, dan Kupang 7,07%. "Jadi ini terhadap kota-kota yang tertinggi diharapkan di tahun 2023 ini bisa lebih baik," harap Airlangga.
Secara keseluruhan, Indonesia menutup inflasi pada 2022 di level 5,51%. Di 2023 sendiri inflasi diharapkan bisa turun ke level 3,6%. "Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu memantau harga dan ketersediaan, jadi antara stok dan barang itu harus dijaga," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebut lima komoditas penyumbang inflasi pada 2022 secara nasional adalah bensin 1,15%, bahan bakar rumah tangga 0,30%, tarif angkutan udara 0,27%, beras 0,19% dan rokok kretek filter 0,16%. "Itu lah 5 komoditas utama penyebab inflasi kita sepanjang 2022," bebernya. (sumber)
fokus berita : #Airlangga Hartarto