06 Februari 2023

Bagus Adhi Mahendra Putra Tekankan Sikap Fraksi Partai Golkar DPR RI Dukung Pemilihan Sistem Terbuka

Berita Golkar - Pada Pemilu 2024 ini, KPU telah melakukan penataan Dapil disetiap wilayah. Hal tersebut merupakan hasil pembahasan antara Komisi II DPR RI bersama beberapa mitra kerja. Diantaranya Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), dan Pemerintah.

Anggota Komisi II DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra saat disela-sela Rakornis dan Bimtek Partai Golkar Wilayah Bali, NTB & NTT, Sabtu (04/02) mengatakan, terkait penataan Dapil telah disetujui. “Kemarin kita sudah putuskan bersama mitra kerja kita yaitu Rapat dengan KPU RI, DKPP, Bawaslu, dan Pemerintah,” ujarnya.

Untuk di Bali sendiri, ada beberapa wilayah yang jumlah Dapilnya ditambah. Yakni Kabupaten Badung dan Gianyar. Secara otomatis jumlah kursi ikut bertambah. Untuk di Badung sendiri, Dapil Abiansemal yang dulunya dijadikan satu dengan Petang, saat ini dipisah. “Di Bali ada kenaikan dan penambahan Dapil, kenaikan kursi dari 40 ke 45. Itu adalah di Kabupaten Badung. Gianyar, dari 5 Dapil yaitu menjadi 6 Dapil,” paparnya.

Baca Juga: Serius Hadapi Pemilu 2024, Gde Sumarjaya Linggih Ungkap Partai Golkar Sudah Siapkan ‘Pasukan Udara’

Gus Adhi menilai, keputusan KPU menata Dapil tersebut tentunya telah melalui pemetaan dan kajian. Dengan bertambahnya Dapil, tentu akan memberikan peluang kepada peserta yang akan bertarung pada Pemilu 2024 mendatang. “Dengan telah ditetapkannya Dapil dan kursi parpol, bisa lebih cepat menggadang-gadang calon sebagai calon wakil rakyat. Tentunya, sudah ada pemetaan-pemetaan yang akan berlaga sebagai peserta,” tandasnya.

Saat ditanya mengenai sistem pemilihan terbuka atau tertutup, pihaknya menyatakan bahwa asas terbuka dengan pemilihan langsung masih menjadi hal yang paling ditekankan. “Kalau politik terbuka dan tertutup, Kami di Golkar asas Pemilu yakni Luber (Langsung, Bebas, Umum, dan Rahasia) terbuka lebih ditekankan, artinya lebih memilih langsung,” tegasnya.

Menurutnya, dengan sistem pemilihan langsung, tentu hasil yang diraih benar-benar pilihan rakyat. Seperti sila keempat dalam Pancasila. “Lebih leluasa kita mendekatkan dan dilahirkan oleh rakyat itu sendiri. Sila keempat itu lebih bagus, wakil rakyat dengan masyarakatnya,” pungkasnya. (sumber)

 

fokus berita :