Tantowi Yahya: Partai Golkar Serahkan 3 Nama Calon Menpora Pengganti Zainudin Amali ke Jokowi
25 Februari 2023

Berita Golkar - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan 3 nama yang akan mengisi kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang ditinggalkan Zainudin Amali, kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketiga nama tersebut merupakan kader muda Golkar yang dipilih dengan sistem meritrokrasi oleh Airlangga.
Hal ini sebagaimana disampaikan Juru Bicara (Jubir) DPP Partai Golkar Tantowi Yahya saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (25/2/2023). Menurutnya, Airlangga menyerahkan 3 nama atas permintaan Presiden Jokowi. Mereka adalah Ilham Permana, Dito Ariotedjo, dan Putri Komarudin.
“Ya sudah tiga nama dan sudah beredar nama-namanya. Setahu saya ya tiga nama itu. Tinggal presiden memilih yang mana yang memenuhi syarat presiden,” kata Tantowi saat dihubungi.
Ia menegaskan, pergantian anggota kabinet itu merupakan hak prerogatif presiden. Tidak ada pihak yang mempengaruhi presiden dalam hal ini. Karena pada hakikatnya menteri itu adalah pembantu presiden, sehingga presiden sebagai pengguna jasa menteri harus memiliki kenyamanan dengan menteri itu, baik secara kemampuan maupun chemistry.
Baca Juga: Sonny Tana Targetkan Partai Golkar Kaimana Raih 6 Kursi DPRD di Pemilu 2024
“Jadi tahapan selanjutnya adalah terserah presiden mau pilih yang mana dari 3 calon yang sudah kita sampaikan kepada presiden itu," ucapnya.
Tantowi menegaskan, tugas Golkar hanya memilih dan menyampaikan nama calon Menpora. Namun, dinamikanya masih sangat tinggi dan bisa saja presiden meminta nama lain dalam beberapa waktu ke depan.
“Dinamikanya masih sangat tinggi nih, bisa saja presiden dalam waktu ke depan ini minta nama lagi, bisa saja terjadi. Apakah presiden akan mengambil satu dari tiga nama itu atau tidak sama sekali, ya sekali lagi itu prerogatif presiden,” tuturnya.
Menurut Tantowi, kemungkinan ketiga nama itu sudah diserahkan ke Presiden Jokowi sekitar seminggu lalu, karena Golkar hanya ingin cepat memenuhi kebutuhan presiden.
“Saya rasa lebih dari seminggu yang lalu ya (nama diserahkan ke Istana) kita kan bergerak cepat sesuai dengan kebutuhan presiden. Tetapi apakah satu dari tiga nama itu diambil presiden saya enggak tahu tuh. Pak Airlangga pun enggak bisa memaksakan satu nama untuk dipilih presiden,” tuturnya. (sumber)
fokus berita :