27 Maret 2023

Banyak Kritik ke Pemerintah, Luhut: Orang Di Luar Pemerintahan Jangan Banyak Omong!

Berita Golkar - Statement Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan terkait orang di luar pemerintahan agar tidak banyak bicara menjadi hangat diperbincangkan. Luhut Binsar Panjaitan memang menyatakan dan mengingatkan agar orang-orang yang tidak di pemerintahan untuk tidak banyak omong.

Ini disampaikan Luhut dalam acara Kemenpan-RB, Digital Government Award SPBE Summit 2023, dikutip dari kanal YouTube pada Minggu, 26 Maret 2023. Luhut Binsar Panjaitan dengan tegas meminta agar orang di luar pemerintahan untuk tidak banyak omong.

Menurutnya, memang mengkritik adalah hal yang mudah. Namun, ketika dilakukan tentu tidak semudah mengkritik. Apa lagi, kata dia yang memberikan kritik tidak disertai landasan yang kuat.

"Orang yang nggak di pemerintahan itu enggak usah banyak omong. Tidak gampang kerja kan ... Omong ngritik gampang aja. Lu masuk di dalam baru tahu lu," tegas LBP.

Baca Juga: Survey Indikator Politik Tempatkan Partai Golkar Kokoh di Posisi Tiga

Padahal, kata Luhut, persoalan yang ada di Indonesia menurutnya sangat tidak mudah untuk bisa secepatnya diselesaikan.

Ditambah lagi,kata dia internal pemerintah bekerja dengan banyaknya persoalan yang tidak mudah dirampungkan. Dirinya juga menyinggung soal kinerja yang main-main.

Luhut mengungkap bagi internal yang kerjanya main-main, jangan kaget apabila mendadak dilakukan operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK).

"Kalau lu kerja main-main ya ketangkep OTT itu kau. Jadi, enggak usah banyak omonglah," tuturnya menambahkan. Sebagaimana diketahui, belakangan ini ada banyak pihak yang mengomentari kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Tersangkut Kasus Hukum, Gus Adhi Beri Dukungan Moril Untuk Rektor Universitas Udayana

Mulai dari kebijakan terkait larangan pejabat untuk buka puasa bersama dan lainnya. Adapun di antaranya, yang turut memberikan komentarnya tersebut ialah Said Aqil.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj menyebut, larangan pejabat menggelar buka bersama itu telah menyinggung perasaan umat Islam.

Dirinya pun mmeinta agar pemerintah mencabut larangan pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) gelar buka bersama. Kata dia, pelarangan menggelar buka bersama tersebut menyinggung perasaaan umat. Sebab, kata dia buka bersama ada di mana-mana. Tidak hanya di Indonesia.

Namun, buka bersama saat bulan Ramadan adalah hal yang biasa terjadi di seluruh penjuru dunia. "Kalau dilarang itu menyinggung perasaan (umat), saya itu saja masalahnya. Buka bersama di mana-mana saja ada, baik di Masjidil Haram, di Makkah, di kerajaan Arab itu biasa," ujarnya.

Baca Juga: Hadiri Buka Puasa Bersama Nasdem, Manuver Airlangga Hartarto Lesatkan Posisi Tawar Partai Golkar 

Namun demikian, diakuinya bahwa larangan buka puasa untuk para pejabat dan ASN ini bertujuan baik, agar tidak boros. Hanya saja, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nhadlatul Ulama (PBNU) ini menyebut, penekanannya saja yang seharusnya diganti.

Bahwa, bukan soal buka bersamanya yang dilarang. Namun, mengenai anggaran yang digunakan. Yaitu, agar tidak menggunakan APBN untuk kegiatan bukber.

"Jangan dilarang bukbernya. Tekankan saja jangan pemborosan, jangan pakai uang APBN. Pakai uang pribadi," kata Said Aqil. Sebab itulah, dirinya meminta agar pemerintah mencabut larangan bukber bagi pejabat dan ASN.

"Dicabut kalau saya, kalau saya dicabut. Saya mohon dicabut. Kalau melarang instruksi agar tidak bukber kalau sesuatu yang mengeluarkan perintah atau imbauan dipertimbangkan banyak mana, mudarat dan manfaatnya kira-kira kalau itu dikeluarkan manfaat apa mudarat itu, menurut saya bijak namanya," ucapnya. (sumber)

 

fokus berita : #Luhut Binsar Panjaitan