DPD 1  

10 Alasan Ahmed Zaki Iskandar Layak Didukung Kembali Pimpin Partai Golkar Jakarta

Berita GolkarDPD Partai Golkar DKI Jakarta akan segera menggelar Musyawarah Daerah (Musda), salah satu agendanya adalah memilih ketua DPD periode 2025-2030.

Musda XI Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta akan diselenggarakan di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, pada 23 hingga 24 Juli 2025.

Petahana atau incumbent Ketua DPD Golkar Jakarta saat ini, Ahmed Zaki Iskandar, siap mencalonkan kembali dan merupakan kandidat terkuat memimpin Golkar Jakarta untuk periode keduanya.

Besarnya dukungan terhadap Zaki Iskandar untuk kembali memimpin DPD Golkar Jakarta bukanlah tanpa alasan. Lima tahun periode pertama, Zaki dinilai sukses memimpin dan membesarkan partai Golkar.

Dari catatan redaksi Akurat, setidaknya ada 10 alasan mengapa Zaki Iskandar sangat layak kembali pimpin DPD Golkar Jakarta untuk periode 2025-2030.

1. Berhasil Meningkatkan Perolehan Kursi Fraksi Golkar di DPRD DKI

Di bawah kepemimpinan Zaki Iskandar, Partai Golkar berhasil menambah perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta. Dari yang awalnya enam orang, menjadi 10 orang pada Pileg 2024. Dengan perolehan 10 kursi itu menjadikan Golkar partai pemenang kelima di Jakarta, menggeser posisi PAN. Sehingga Golkar berhak atas kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029.

Golkar juga memiliki 2 kursi DPR-RI dari Dapil Jakarta pada Pemilu 2024, dari sebelumnya hanya 1 kursi pada 2019.

2.Politisi Nasional yang Berpengalaman di Eksekutif dan Legislatif

Zaki Iskandar merupakan mantan Bupati Tangerang dua periode, yaitu tahun 2013-2023. Sebelumnya, Zaki juga pernah menjadi anggota DPR RI tahun 2009-2013.

Menjadi Bupati Tangerang, yang merupakan daerah penyangga ibu kota Jakarta, memiliki keunikan dan tantangan tersendiri dibanding daerah lain.

Dengan pengalamannya di lembaga eksekutif dan legislatif, Zaki dinilai memiliki kematangan berpoliik dan menjadi seorang pemimpin berkelas nasional.

3.Berpendidikan Tinggi Bergelar Doktor

Zaki Iskandar menyelesaikan Pendidikan S2 dan S3 di bidang ilmu pemerintahan. Gelar Magister dan Doktor Bang Zaki diraih dari Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Bang Zaki meraih gelar doktor dalam Ilmu Pemerintahan di Program Pascasarjana IPDN lulus tahun 2023 lalu. Ia dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) akhir 3,81 atau Sangat Memuaskan.

4.Sukses Sebagai Ketua TKD Prabowo-Gibran di Jakarta

Tak hanya sukses sebagai Ketua Golkar DKI dengan Raihan 10 kursi DPRD, Zaki Iskandar juga sukses sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Jakarta pada Pilpres 2024 lalu.

Bahkan, Prabowo-Gibran mampu mengalahkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, meski dengan kemenangan tipis. Kemenangan ini menunjukkan kepiawaian Zaki dalam memimpin suatu organisasi.5.

5.Pekerja Keras dan low profile

Meskipun sarat dengan pengalaman politik dan sebagai pemimpin. Zaki Iskandar adalah sosok sederhana dan low profile, namun pekerja keras.

Seringkali ia turun langsung ke bawah, menyapa kader dan masyarakat umum, sampai tingkat RT/RW.

Zaki juga sosok yang humble dan mudah bergaul dengan semua lapisan masyarakat. Sifatnya yang sederhana dan low profile inilah yang membawa Golkar disukai masyarakat Jakarta.

6.Putra Betawi Asli

Ahmed Zaki Iskandar memang lahir di Tangerang, 14 Desember 1973. Namun ia merupakan putra Betawi asli.

Ayahnya bernama Ismet Iskandar merupakan tokoh Betawi Tangerang yang juga pernah menjabat Bupati Tangerang selama dua periode. Sedangkan ibunya merupakan Wanita keturunan Arab yang lahir dan besar di Jakarta.

7.Lihai dalam komunikasi politik dengan partai lain

Dalam politik, lobi-lobi dengan partai lain itu sangat penting. Karena dalam politik, tidak ada lawan atau kawan yang abadi.

Golkar hanya punya 10 kursi di DPRD DKI Jakarta, maka harus ‘berkoalisi’ dengan partai lain dalam menggolkan program-program yang pro masyarakat. Zaki Iskandar terbukti mempunyai komunikasi politik yang sangat baik dengan semua pimpinan partai di Jakarta.

8.Kader Golkar tulen yang meniti karir dari bawah

Zaki Iskandar memulai karir politik di Golkar benar-benar dari bawah. Istilahnya dari nol di Golkar. Ia merupakan kader tulen.

Zaki Iskandar pernah menjabat Wakil Bendahara DPP MKGR, Bendahara Pengurus Pusat AMPG, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tangerang, dan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta.

9.Meraih banyak prestasi saat jadi kepala daerah.

Selama 2 periode menjabat Bupati Tangerang, banyak prestasi dan penghargaan yang diraih Zaki Iskandar. Diantaranya, pembangunan sarana prasarana di bidang pendidikan, olahraga, dan kesehatan meningkat sangat drastis di Kabupaten Tangerang.

Seperti program sanitasi di sekolah dan pesantren. Seluruh sekolah negeri di wilayah Tangerang memiliki toilet yang bersih dan layak pakai.

Begitu juga di Ponpes, program sanitasi berbasis pondok pesantren menjadi program unggulan yang kemudian program-program ini direplikasi oleh kementerian terkait.

Di bidang kesehatan, Zaki menambah dua rumah sakit umum daerah (RSUD), sehingga ada tiga RSUD di satu Kabupaten Tangerang. Satu-satunya di Indonesia, ada tiga RSUD di satu kabupaten/kota.

Mewujudkan Kampung Nelayan Ketapang di Kecamatan Mauk yang menjadi role model pembangunan pemukiman nelayan secara internasional dari PEMSEA.

Di bidang olahraga, Zaki telah membangun 29 stadion mini yang ada di setiap kecamatan. Zaki kini juga menjabat manajer Timnas Indonesia U-17 dan U-20.

10.Mampu mengharmonisasi semua lapisan kader Golkar

Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Golkar Jakarta, Bambang Waluyo Djojohadikusumo atau akrab disapa Jojo Wahab, mengatakan bahwa Musda kali ini bukan saatnya untuk bereksperimen terkait posisi ketua DPD Golkar Jakarta.

Alasannya, Zaki Iskandar telah membuktikan kemampuannya dengan sejumlah prestasi gemilang selama 5 tahun memimpin Golkar DKI Jakarta.

Jojo Wahab mengatakan, selama lima tahun memimpin Golkar Jakarta, Zaki Iskandar terbukti mampu dan berhasil menggerakkan semua mesin partai, sehingga tercipta harmonisasi.

“Pemimpin yang baik itu harus menjaga harmonisasi semua lapisan. Karena orkestranya ada di ketua. Nah, sekarang ini, ritme kita sudah berjalan. Jadi, jangan diganti lagi,” ucapnya, dikutip dari Akurat.{}