Berita Golkar – Pada akhir Mei 2025 lalu, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno genap 100 hari memimpin Jakarta.
Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, banyak gebrakan demi gebrakan dilakukan oleh pasangan PDIP itu untuk merealisasikan janji kampanye.
Pramono-Rano langsung tancap gas dengan meluncurkan 40 program percepatan (Quick Wins) sebagai bagian dari janji kerja nyata dalam 100 hari pertama kepemimpinannya sebagaimana tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. e-0001 Tahun 2025 Tentang Pelaksanaan Program 100 (Seratus) Hari Gubernur dan Wakil Gubernur.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Andri Santosa menilai, masih banyak warga masyarakat yang belum bisa merasakan secara nyata program yang dicanangkan oleh Gubernur Jakarta di 100 hari pertama kepemimpinannya.
Anggota Komisi B itu mengungkapkan bahwa ada juga program yang meninggalkan kekecewaan dimasyarakat seperti penerimaan PPSU beberapa waktu lalu yang mana sampai saat ini tidak kunjung ada penyelesaian disaat harapan Masyarakat cukup tinggi.
“Jika memang sudah dijalankan hendaknya segera tuntaskan, sehingga masayarakat tidak menunggu dan ada kepastian. Contoh lain seperti Taman yang dibuka 24 jam yang mana baru di daerah Jakarta Selatan dan Pusat. Padahal dari segi luasan dan sebaran penduduk, Jakarta Timur dan Jakarta Barat lebih besar,” tuturnya.
Selain itu, menurut Andri, hasil Survey Indikator Politik yang menyatakan tingkat kepuasan 60% terhadap Pramono-Rano hendaknya menjadi bahan evaluasi. Hal tersebut bisa terjadi bisa disebabkan oleh minimnya sosialisasi dan publikasi.
“Seperti program pembukaan Perpustakaan sampai jam 22.00 misalnya, jika tersosialisasikan dengan baik kemungkinan bisa menarik animo Masyarakat untuk mendatangi perpustakaan,” jelasnya.
Ia mengatakan, jalan menuju Jakarta yang inklusif, sehat, dan berdaya, masih panjang. Masih ada tantangan mendasar terkait kesenjangan, banjir, serta dampak ekonomi global yang bisa menghambat pertumbuhan kota.
“Masyarakat juga masih menunggu realisasi janji kampanye lainnya seperti CCTV di seluruh RT/RW, Sarapan Gratis yang berubah menjadi program Kantin Sehat, serta inovasi lain lrogram-program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak warga Jakarta, memperbaiki layanan publik,” kata Andri.
“Serta membangun kepercayaan terhadap pemerintahan baru yang mengusung semangat kolaborasi dan keberpihakan kepada rakyat kecil,” imbuhnya.
Politisi muda Partai Golkar itu mengingatkan bahwa Gubernur sebagai eksekutif adalah mitra kerja DPRD selaku legislatif peran ini jangan di lupakan sinergi tidak cukup hanya di ruang paripurna.
Namun, ia berharap harus sering di Lapangan secara nyata bersama-sama masyarakat pasti jakarta akan menjadi kota Global yang nyata.
“Membangun Jakarta menuju Kota Global tidak bisa dilakukan sendiri oleh Gubernur. Sinergi dengan legislatif baik dalam menyusun regulasi maupun dalam melakukan inspeksi langsung ke Masyarakat akan meningkatkan akselerasi Pembangunan Jakarta kedepan yang lebih baik,” pungkasnya. {}