Berita Golkar – Di tengah semakin kuatnya arus keterwakilan perempuan dalam politik nasional, Partai Golkar kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesetaraan dan pemberdayaan politik perempuan di parlemen. Pada periode 2024–2029 , sebanyak 21 anggota perempuan dari Fraksi Partai Golkar resmi duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Jumlah ini menjadi simbol dari konsistensi Partai Golkar dalam membuka ruang bagi perempuan untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan strategis bangsa.
Partai Golkar, sebagai partai dengan sejarah panjang dalam pembangunan demokrasi Indonesia, tampaknya tak hanya ingin menjadikan perempuan sebagai pelengkap daftar Caleg. Mereka diberi ruang nyata untuk menjadi penggerak, pemimpin, dan pengambil kebijakan di bidang yang beragam, mulai dari ekonomi dan pendidikan, hingga sosial, kesehatan, serta lingkungan hidup. Banyak di antara mereka yang sudah memiliki rekam jejak kuat di daerah pemilihan masing-masing, baik sebagai akademisi, pengusaha, aktivis sosial, maupun politisi muda yang tumbuh dari kaderisasi internal partai.
Keberadaan 21 srikandi Partai Golkar di Senayan ini bukti bahwa politik tak lagi menjadi ruang eksklusif bagi laki-laki. Mereka membawa perspektif baru, empati sosial yang tajam, serta semangat kolaboratif yang bisa memperkaya dinamika pembahasan kebijakan di parlemen. Lebih dari itu, mereka hadir sebagai inspirasi bagi generasi muda perempuan Indonesia, bahwa keterlibatan dalam politik bukan hal yang jauh, melainkan jalan nyata untuk berkontribusi membangun negeri.
Dalam tulisan ini, kita akan mengenal lebih dekat sosok-sosok perempuan tangguh dari Fraksi Partai Golkar tersebut. Mereka yang kini menjadi bagian dari wajah baru parlemen Indonesia, membawa warna, semangat, dan komitmen untuk menjadikan politik sebagai alat perubahan yang berpihak pada rakyat.
Trinovi Khairani
Nama Trinovi Khairani Sitorus menjadi sorotan baru di Senayan. Di usia 28 tahun, perempuan asal Sumatera Utara ini melenggang ke DPR RI periode 2024–2029 dari Partai Golkar. Meski tercatat memiliki harta kekayaan paling kecil di antara anggota DPR lainnya, hanya sekitar Rp358 juta, Trinovi justru dikenal karena integritas dan semangat sosialnya yang tinggi. Ia lahir di Medan, 16 November 1996, sebagai putri bungsu mantan Bupati Labuhanbatu Utara dua periode, Khairuddin Syah alias Buyung Sitorus.
Lulusan Limkokwing University of Creative Technology, Malaysia, jurusan Digital Film and Television (2020), Trinovi membawa pendekatan politik yang segar dan komunikatif. Pada Pemilu 2024, ia meraih 99.419 suara dari Dapil Sumut II dan kini bertugas di Komisi I DPR RI, yang membidangi luar negeri, komunikasi, dan intelijen. Fokusnya tertuju pada isu literasi digital, perlindungan anak dari konten berbahaya, serta pengawasan platform daring, isu yang dekat dengan dunia milenial dan teknologi.
Selain di parlemen, Trinovi aktif memimpin Yayasan H. Buyung Sitorus (HBS) Foundation, yang berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan generasi muda. Ia juga menjadi pembina Rumah Pemimpin Muda Rantauprapat, wadah pengembangan kepemimpinan pelajar. Dengan pengalaman sosial dan jejaring internasional, Trinovi tampil sebagai simbol politisi muda Golkar yang bersih, progresif, dan berorientasi masa depan.
Delia Pratiwi Br Sitepu
Nama Delia Pratiwi Sitepu bukan baru di kancah politik nasional. Ia pertama kali mencatat sejarah sebagai anggota DPR RI termuda periode 2014–2019, terpilih di usia 26 tahun dari Dapil Sumatera Utara III. Pada Pemilu 2014, Delia meraih 127.845 suara, tertinggi di antara caleg perempuan asal Sumut sekaligus peringkat ke-36 nasional dari 560 anggota DPR RI. Kiprah luar biasanya terus berlanjut di dua periode berikutnya, dengan raihan suara besar di 2019 dan pada 2024 terakhir mencapai 119.047 suara.
Sebelum menembus Senayan, Delia mengawali langkah politiknya di DPD Partai Golkar Langkat sebagai Wakil Ketua pada 2012–2013. Ketekunan dan daya juangnya membuatnya tumbuh menjadi figur perempuan muda Golkar yang berpengaruh di Sumatera Utara.
Darah politik Delia mengalir kuat dari sang ayah, Ngogesa Sitepu, Bupati Langkat dua periode (2009–2019). Meski dikenal sebagai putri seorang kepala daerah berpengaruh, Delia menempuh jalur politiknya sendiri melalui kerja lapangan, militansi, dan konsistensi membangun konstituen. Ia kini duduk di Komisi IX DPR RI yang membidangi urusan kesehatan, ketenagakerjaan dan jaminan sosial. Delia menjadi representasi keberlanjutan kaderisasi politik perempuan muda Golkar di wilayah utara Sumatera.
Maharani
Sosok dr. Maharani menjadi salah satu wajah baru Fraksi Partai Golkar di DPR RI 2024–2029. Dokter muda asal Sintong, Rokan Hilir ini resmi dilantik menggantikan Syamsuar yang maju di Pilgub Riau. Lahir 1 Juni 1996, Maharani merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab Pekanbaru, dan berhasil memperoleh 79.006 suara dari Dapil Riau I, melampaui sejumlah politisi senior di wilayahnya.
Latar belakang medis membuat Maharani fokus pada isu kesehatan publik, kesejahteraan tenaga medis, dan pemerataan fasilitas kesehatan di daerah. Ia dikenal aktif sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Kabupaten Rokan Hilir, sekaligus relawan sosial yang memperjuangkan hak anak dan pemberdayaan masyarakat.
Adik dari Bupati Rohil, Afrizal Sintong, ini menapaki politik dari bawah, bermula sebagai relawan pemenangan kakaknya di Pilkada 2020. Kini, di usia 27 tahun, Maharani menjadi anggota DPR RI termuda dari Riau, membawa semangat baru dan komitmen untuk memperjuangkan pembangunan yang lebih merata, infrastruktur yang layak, dan layanan publik yang manusiawi bagi rakyat Riau. Di DPR RI periode 2024-2029, Maharani duduk di Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan, ketenagakerjaan dan jaminan sosial.
Karmila Sari
Nama Dr. Hj. Karmila Sari, S.Kom., M.M. dikenal luas di Riau sebagai politisi perempuan tangguh. Terpilih dari Dapil Riau I dengan 89.835 suara, Karmila menyingkirkan banyak nama besar dan membuktikan diri sebagai “kuda hitam” dalam kontestasi paling kompetitif di provinsi itu. Ia memulai karir politiknya di usia muda lewat DPRD Rokan Hilir (2009–2014), lalu dua periode di DPRD Provinsi Riau (2014–2024) sebelum akhirnya menembus DPR RI.
Lahir 20 April 1982, putri dari tokoh masyarakat Riau H. Bistamam ini menempuh pendidikan hingga jenjang doktor di bidang manajemen. Rekam akademiknya diperkuat oleh penghargaan dari JMSI dan Golkar Institute sebagai Politisi Perempuan Terbaik dan Tokoh Terpopuler di Media Sosial. Kini, Karmila mengemban tugas di Komisi X DPR RI, membidangi pendidikan, pariwisata, dan olahraga.
Dalam kiprahnya, Karmila dikenal gigih memperjuangkan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan. Ia mendorong kebijakan 30 persen program pemberdayaan di tiap dinas pemerintah dan membina tim futsal putri KS Putra-Putri sebagai sarana pengembangan talenta muda. Politik baginya bukan soal kekuasaan, tetapi pengabdian dan keteladanan.
Dewi Yustisiana
Nama Dewi Yustisiana mencuri perhatian sebagai figur profesional yang kini berkiprah di parlemen. Lahir di Palembang, 25 Februari 1978, ia terpilih sebagai anggota DPR RI 2024–2029 dari Partai Golkar mewakili Dapil Sumatera Selatan II dengan 115.429 suara. Sebelumnya, Dewi dikenal di dunia korporasi sebagai Komisaris Utama Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi, serta pernah menjabat di Pertamina Lubricants dan Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Lulusan Hukum Universitas Sriwijaya dan Magister Kenotariatan UI ini meniti karier panjang di sektor energi, termasuk lebih dari satu dekade di PT Shell Indonesia. Reputasinya dibangun dari integritas, disiplin, dan visi jangka panjang terhadap energi berkelanjutan.
Putri dari Kahar Muzakir, mantan Ketua Komisi XI DPR RI, dan adik dari Agung Firman Sampurna, mantan Ketua BPK, Dewi tumbuh di lingkungan pengabdian publik. Namun, karier politiknya berdiri di atas prestasi dan kapasitas profesional, bukan warisan nama besar.
Kini bertugas di Komisi VII DPR RI, Dewi fokus memperjuangkan kemandirian energi nasional dan transisi menuju ekonomi hijau. Dengan pengalaman teknis dan kepemimpinan matang, ia menegaskan bahwa perempuan tak hanya bisa hadir di ruang politik, tapi juga memimpin arah kebijakan strategis bangsa.
Derta Rohidin
Derta Rohidin resmi menjabat sebagai Anggota DPR RI periode 2024–2029 dari Dapil Bengkulu dengan raihan suara pribadi tertinggi, mencapai 136.113 suara. Politisi Partai Golkar ini menandai babak baru dalam kiprahnya sebagai representasi perempuan Bengkulu di Senayan, membawa semangat keterwakilan yang berpihak pada masyarakat daerah.
Lahir pada 17 Desember 1971, Derta merupakan istri eks Gubernur Bengkulu sekaligus Ketua DPD I Partai Golkar Bengkulu periode 2016-2024, Rohidin Mersyah. Namun kiprahnya tidak bergantung pada posisi sang suami. Ia dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan dan pelaku usaha kecil. Kedekatannya dengan masyarakat menjadikannya figur yang mudah dijangkau dan dipercaya membawa aspirasi rakyat.
Komitmennya terhadap integritas juga tampak dari laporan LHKPN KPK yang mencatat kekayaannya sebesar Rp4,1 miliar secara transparan. Ia kini duduk di Komisi VIII DPR yang membidangi urusan agama, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Melalui Komisi VIII, Derta menegaskan akan memperjuangkan pemerataan pembangunan di Bengkulu dengan mengedepankan kesejahteraan sosial yang berpegang pada prinsip keadilan. Bagi Derta, perempuan di parlemen bukan sekadar simbol, melainkan suara nyata rakyat daerah.
Atalia Praratya
Atalia Praratya Kamil menjadi salah satu wajah baru di DPR RI periode 2024–2029 dari Fraksi Golkar, mewakili Jawa Barat I (Bandung–Cimahi). Dikenal luas melalui kiprahnya di dunia sosial, Atalia bukan sekadar istri mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tetapi sosok akademisi dan penggerak perempuan yang berprestasi.
Lahir di Bandung pada 20 November 1973, Atalia menempuh pendidikan hingga meraih gelar doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran. Ia mendirikan gerakan sosial Jabar Bergerak dan menggagas program Sekoper Cinta, yang telah memberdayakan ribuan perempuan di Jawa Barat. Pengabdiannya membuahkan hasil dengan perolehan 234.065 suara pada Pemilu 2024.
Kini duduk di Komisi VIII DPR RI, Atalia fokus pada isu sosial, keagamaan, dan pemberdayaan perempuan serta anak. Di balik peran publiknya, ia juga dikenal tangguh dalam kehidupan pribadi, tetap aktif berkontribusi meski sempat kehilangan putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz, pada 2022. Atalia tampil sebagai sosok inspiratif yang memadukan empati, kecerdasan, dan komitmen pelayanan publik.
Nurul Arifin
Nurul Qomaril Arifin dikenal luas sebagai aktris populer era 1980–1990-an yang sukses meniti karier politik. Setelah menorehkan banyak penghargaan di dunia film, ia memilih jalur akademik dan politik dengan menempuh pendidikan Ilmu Politik di Universitas Indonesia hingga meraih gelar magister pada 2007.
Langkah politiknya dimulai pada 2009 bersama Partai Golkar dan langsung mengantarkannya ke DPR RI. Meski sempat gagal di Pemilu 2014, Nurul tetap aktif di Partai Golkar dan dipercaya memegang berbagai posisi strategis, termasuk Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini pada kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2024-2029. Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung pada 2017.
Ketekunannya berbuah hasil saat kembali terpilih di Pemilu 2019 dan 2024 dari Dapil Jawa Barat I (Bandung–Cimahi), di Pemilu 2024 Nurul mendapatkan 63.203 suara dan duduk di Komisi I DPR. Nurul kini dikenal sebagai politisi berpengaruh yang mengedepankan komunikasi cerdas, integritas, dan keberanian membawa gagasan progresif ke ruang parlemen. Ia adalah simbol transformasi nyata dari dunia hiburan menuju panggung politik nasional.
Dewi Asmara
Dewi Asmara adalah salah satu politisi perempuan paling senior di Partai Golkar. Putri dari Oetojo Oesman, mantan Menteri Kehakiman era Orde Baru, ini telah menorehkan rekor dengan duduk lima kali berturut-turut di DPR RI sejak 2004. Di periode 2024–2029, ia kembali terpilih dari Dapil Jawa Barat IV (Sukabumi) dengan 123.216 suara.
Berbekal pendidikan hukum dari Universitas Indonesia, Dewi sempat meniti karier profesional sebagai Vice Director di PT Pembangunan Jaya Grup dan PT Bhakti Investama sebelum fokus total ke politik. Di Golkar, ia menduduki berbagai posisi penting seperti Wakil Ketua Bakumham dan Otda, serta aktif di organisasi sayap seperti SOKSI dan KPPG.
Di parlemen, Dewi kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XIII yang membidangi reformasi regulasi dan HAM. Pengalamannya yang panjang menjadikannya figur yang matang, disiplin, dan dihormati lintas fraksi. Bagi Dewi Asmara, politik adalah ruang pengabdian berkelanjutan, bukan sekadar jabatan, tetapi panggilan untuk menjaga marwah partai dan kepentingan rakyat.
Ranny Fahd Arafiq
Ranny Fahd Arafiq, politisi muda Golkar kelahiran 2 Mei 1990, mencuri perhatian publik lewat kiprahnya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029 dari Dapil Jawa Barat VI (Depok–Bekasi). Dengan raihan 177.508 suara, ia tampil sebagai representasi generasi baru yang energik dan progresif.
Berada di Komisi IX DPR RI, Ranny fokus memperjuangkan isu kesehatan, ketenagakerjaan, dan perlindungan sosial. Sebagai Wakil Ketua Umum PP KPPG, ia vokal mengangkat isu perempuan dan anak serta menyoroti masalah gizi keluarga muda, TBC, dan bahaya pinjaman online. Gaya komunikasinya yang lugas dan empatik membuatnya dekat dengan konstituen muda perkotaan.
Perjalanan panjangnya di organisasi seperti AMPG, KNPI, dan MKGR menunjukkan kematangan politik yang tidak instan. Dengan semangat milenial yang berpadu dengan disiplin organisasi Golkar, Ranny Fahd Arafiq menjadi simbol regenerasi partai, sosok yang tak hanya bicara perubahan, tetapi juga bekerja nyata untuk rakyat.
Puteri Komarudin
Puteri Komarudin adalah salah satu politisi muda Partai Golkar yang berhasil menembus DPR RI di usia 26 tahun. Lahir di Bandung, 21 Agustus 1993, Puteri menjadi simbol keterbukaan Golkar terhadap generasi milenial di politik nasional. Ia merupakan putri sulung politisi senior Ade Komarudin, mantan Ketua DPR RI, namun kiprahnya lahir dari proses yang mandiri.
Perjalanan pendidikannya ditempuh lintas negara: SD Al Azhar 1 Jakarta, SMPN 19 Jakarta, SMA Chai Chee Secondary School di Singapura, hingga menamatkan studi ekonomi di University of Melbourne, Australia. Ia sempat bekerja di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Pengawas Bank Asing selama tiga tahun sebelum akhirnya memilih mundur dan terjun ke politik ketika ayahnya jatuh sakit.
Puteri memutuskan maju di Pemilu 2019 melalui Partai Golkar dan terpilih dari Dapil Jawa Barat VII (Bekasi, Karawang, Purwakarta), daerah yang sama dengan basis politik ayahnya. Di Pemilu 2024, ia kembali melenggang ke Senayan dengan raihan suara 142.046. Melalui kiprahnya, Puteri menegaskan bahwa politik bagi anak muda bukan sekadar warisan, tetapi ruang aktualisasi untuk membawa perubahan berbasis integritas dan profesionalitas.
Elita Budiati
Elita Budiati, anggota DPR RI Fraksi Golkar periode 2024–2029, mewakili Dapil Jawa Barat IX yang meliputi Subang, Majalengka, dan Sumedang. Lahir di Subang pada 28 Desember 1969, Elita memiliki latar belakang kuat di bidang kesehatan dan pemerintahan, lulusan Sekolah Perawat Kesehatan Bandung dan Universitas Respati Indonesia, serta magister Ilmu Pemerintahan dari Universitas Jenderal Achmad Yani.
Sebelum ke Senayan, ia menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Subang dan Wakil Ketua DPRD Subang 2019–2024. Di bawah kepemimpinannya, Partai Golkar berhasil menambah kursi DPRD dari enam menjadi sepuluh dan memenangkan pasangan Prabowo–Gibran dengan 73 persen suara. Pada Pemilu 2024, ia memperoleh 96.498 suara dan menjadi satu-satunya perempuan Subang yang duduk di DPR RI.
Sebagai anggota Komisi I DPR RI, Elita fokus pada isu pertahanan dan literasi digital. Ia mendorong penguatan sistem keamanan maritim, peningkatan kapasitas radar dan sonar, hingga pembentukan coast guard nasional. Di sisi lain, ia aktif mengedukasi masyarakat melalui kegiatan “Aman Bermedia Digital” dan memperjuangkan pelatihan wirausaha digital bagi UMKM daerah. Bagi Elita, politik adalah sarana nyata menghadirkan kemajuan bagi masyarakat Subang, Majalengka, dan Sumedang.
Teti Rohatiningsih
Teti Rohatiningsih kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024–2029, mewakili Dapil Jawa Tengah VIII (Banyumas–Cilacap) dengan raihan 84.800 suara. Ia dikenal luas di Cilacap sebagai istri mantan Bupati tiga periode, Tatto Suwarto Pamuji, sekaligus figur perempuan yang dekat dengan masyarakat akar rumput.
Lulusan Universitas Wijayakusuma Purwokerto ini pertama kali menembus Senayan pada Pemilu 2019 dengan raihan suara fantastis 147.905. Di DPR RI, Teti telah menempati sejumlah komisi strategis mulai Komisi II, IV, XI, dan kini kembali ke Komisi IV yang membidangi perdagangan, koperasi, UMKM, dan investasi.
Teti dikenal gigih memperjuangkan pembangunan ekonomi rakyat dan pemberdayaan perempuan pedesaan. Dengan rekam jejak pelayanan publik dan kedekatan sosial yang kuat, Teti Rohatiningsih menegaskan dirinya sebagai politisi perempuan Jawa Tengah yang tak hanya mewarisi nama besar suaminya, tetapi juga membangun kredibilitas politiknya sendiri melalui kerja nyata.
Haeny Relawati Widyastuti
Haeny Relawati Widyastuti adalah sosok perempuan tangguh asal Tuban yang menorehkan sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat Bupati Tuban sekaligus bupati perempuan pertama di Jawa Timur yang dipilih langsung rakyat. Lahir 20 Juni 1964, ia menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada dan sejak mahasiswa telah aktif dalam organisasi politik dan sosial.
Karier politiknya dimulai dari bawah: Ketua DPD II Partai Golkar Tuban (1994), Ketua DPRD Tuban (1999), lalu terpilih sebagai Bupati Tuban dua periode (2001–2011). Kepemimpinannya dikenal tegas, inovatif, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Setelah sukses di level daerah, Haeny melangkah ke pentas nasional dengan maju sebagai calon legislatif Partai Golkar dari Dapil Jawa Tengah X (Pekalongan, Pemalang, Batang, Kota Pekalongan). Ia terpilih ke DPR RI dua periode berturut dan pada Pemilu 2024 memperoleh 173.444 suara. Duduk di Komisi VIII DPR, kiprahnya kini berfokus pada isu pembangunan wilayah dan pemberdayaan perempuan desa sebagai tulang punggung ekonomi lokal.
Adde Rosi Khoerunnisa
Adde Rosi Khoerunnisa adalah politisi perempuan Partai Golkar dari Dapil Banten I (Lebak–Pandeglang) yang kini menjalani periode keduanya di DPR RI. Lahir dengan latar keluarga politik Banten, ia adalah istri dari mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan menantu Ratu Atut Chosiyah. Meski begitu, karier politiknya dibangun dari bawah, berawal sebagai anggota DPRD Kota Serang (2009–2014), DPRD Provinsi Banten, hingga kini dua periode di Senayan.
Adde Rosi meraih gelar sarjana dari Universitas Pelita Harapan dan magister dari Universitas Islam Syekh Yusuf. Di Pemilu 2024, ia memperoleh 61.848 suara, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu figur perempuan berpengaruh di Banten.
Selain politik, ia aktif di berbagai organisasi sosial dan olahraga, di antaranya Ketua Umum HIMPAUDI Banten, Ketua P2TP2A, Pembina Posyandu, serta Ketua BKOW Provinsi Banten. Ia juga dikenal sebagai mantan Paskibraka Nasional tahun 2000 dan kini menjadi pembina Purna Paskibra Provinsi Banten.
Dalam struktur Partai Golkar, Adde Rosi aktif di KPPG dan DPD I Golkar Banten. Kiprahnya yang konsisten di bidang pemberdayaan perempuan, kesehatan keluarga, dan pendidikan anak usia dini menjadikannya simbol politisi perempuan yang berakar kuat pada nilai pengabdian dan keteladanan.
Sari Yuliati
Sari Yuliati adalah politisi perempuan Partai Golkar yang kembali terpilih ke DPR RI pada Pemilu 2024 dengan perolehan 119.444 suara dari Dapil NTB II. Lahir di Jakarta, Sari menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Duren Sawit sebelum melanjutkan studi Teknik Sipil di Universitas Trisakti. Aktivismenya tumbuh di masa reformasi 1998, menjadikannya sosok muda yang berani bersuara. Ia kemudian meraih gelar Magister Teknik dari Universitas Indonesia pada 2003.
Selepas kuliah, Sari berkarier di dunia konstruksi dan menjabat Direktur Operasional PT Diya Nuansa Anugerah. Namun, semangat pengabdian membawanya masuk ke Partai Golkar. Ia memulai kiprah politik sebagai Bendahara Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) pada 2004–2009 dan terus menempati posisi strategis, termasuk Bendahara Umum DPP Partai Golkar di periode 2024-2029 yang dipimpin Bahlil Lahadalia.
Selain dikenal sebagai politisi cerdas, Sari juga menjadi simbol perempuan modern Partai Golkar yang profesional, berintegritas, dan berdaya saing. Hal itu tercermin ketika Sari dipercaya duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2024-2029. Melalui kiprahnya, ia menginspirasi banyak perempuan NTB untuk percaya diri tampil di ruang publik. Bagi Sari, politik bukan sekadar karier, melainkan wadah perjuangan untuk membangun keadilan sosial dan membuka kesempatan yang setara bagi semua.
Sarifah Suraidah Abidien Harum
Sarifah Suraidah Abidien Harum adalah anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar dari Dapil Kalimantan Timur untuk periode 2024–2029. Ia meraih 71.496 suara dan resmi dilantik menggantikan suaminya, Rudy Mas’ud, yang maju di Pilgub Kaltim 2024. Lahir di Balikpapan pada 1 Januari 1981, Sarifah menempuh pendidikan di bidang kesehatan dan sejak muda aktif dalam kegiatan sosial.
Sebelum ke Senayan, Sarifah dikenal luas melalui kiprahnya di Harum Center Foundation, lembaga sosial dan pendidikan yang ia dirikan untuk membantu masyarakat Kaltim. Ia juga menjabat Ketua IIPG Kalimantan Timur dan membangun jaringan relawan Bestie Syarifah Suraidah (BSS) yang aktif dalam kegiatan sosial, edukasi, dan pemberdayaan perempuan di berbagai daerah.
Sebagai legislator, Sarifah dipercaya duduk di Komisi VI DPR RI. Dalam lingkup tugasnya, ia berkomitmen memperjuangkan pemerataan pembangunan infrastruktur, penguatan ekonomi daerah, serta perlindungan lingkungan di Kalimantan Timur. Sosoknya dikenal tegas namun humanis, menjadi representasi perempuan Golkar yang tangguh di politik sekaligus dekat dengan masyarakat. Bagi Sarifah, kekuasaan hanya bermakna ketika digunakan untuk menebar manfaat.
Hetifah Sjaifudian
Hetifah Sjaifudian adalah politisi senior Partai Golkar yang kini menjabat Ketua Komisi X DPR RI periode 2024–2029. Lahir di Bandung, 30 Oktober 1964, ia menempuh pendidikan Planologi di ITB, kemudian meraih gelar Master in Public Policy dari National University of Singapore (1993), dan doktor bidang politik dari Flinders University, Australia (2006).
Sejak muda, Hetifah aktif di HMI dan KOHATI, memperjuangkan isu perempuan dan demokrasi. Ia mendirikan Akatiga Foundation, lembaga riset sosial independen yang menjadi wadah intelektual muda untuk mengawal kebijakan publik. Selain itu, ia juga pernah memimpin WRI dan Inisiatif Association, dua organisasi yang berfokus pada tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat.
Karir politiknya dimulai dari Partai Golkar hingga akhirnya menjadi anggota DPR RI sejak 2015 melalui mekanisme PAW dan kembali terpilih pada 2024 dengan 146.062 suara dari Dapil Kalimantan Timur. Sebagai Ketua Komisi X, Hetifah dikenal progresif mendorong reformasi pendidikan, penguatan ekonomi kreatif, serta pemberdayaan pemuda. Dengan latar akademik yang kuat dan dedikasi panjang di dunia kebijakan publik, ia merepresentasikan wajah politisi perempuan berwawasan global dan berpijak pada nilai kerakyatan.
Christiany Eugenia Paruntu
Christiany Eugenia Paruntu adalah salah satu figur perempuan tangguh Partai Golkar yang kini duduk di DPR RI periode 2024–2029 dari Dapil Sulawesi Utara. Lahir di Manado, 25 September 1967, Tetty Paruntu menempuh pendidikan di Inggris dan Indonesia, menekuni bidang Manajemen Bisnis dan Sistem Informasi. Sebelum terjun ke politik, ia sukses sebagai pengusaha di berbagai sektor, termasuk menjadi Presiden Direktur PT Puspita Adhiniaga Indonesia.
Tetty kemudian memutuskan terjun ke politik melalui Partai Golkar dan mencetak sejarah sebagai Bupati Minahasa Selatan dua periode (2010–2021). Di bawah kepemimpinannya, Minsel mengalami kemajuan signifikan dalam infrastruktur, ekonomi rakyat, dan pemberdayaan perempuan, hingga memperoleh berbagai penghargaan nasional seperti Wahana Tata Nugraha dan Satyalancana Wira Karya. Tak hanya itu, hingga kini Tetty Paruntu juga masih tercatat sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara.
Selain di pemerintahan, Tetty aktif dalam kegiatan sosial melalui CEP Foundation dan Eugenia Ministry yang fokus pada pelayanan masyarakat dan pendidikan. Dalam Pemilu 2024, ia meraih 88.520 suara dan kini berkomitmen membawa aspirasi masyarakat Sulut di Senayan. Dengan rekam jejak kepemimpinan yang panjang, Tetty Paruntu adalah cerminan perempuan Golkar yang tegas, berintegritas, dan berdedikasi bagi kesejahteraan rakyat.
Agustina Mangande
Agustina Mangande resmi melangkah ke Senayan sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar periode 2024–2029 dari Dapil Sulawesi Selatan III dengan perolehan 61.394 suara. Lahir di Toraja pada 21 November 1974, Agustina dikenal sebagai sosok sederhana namun tegas, dengan akar kuat di masyarakat Tana Toraja dan Toraja Utara. Ia tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai kerja keras dan pengabdian, menjadikannya figur perempuan Toraja yang berkarakter kuat dan berpengaruh.
Dalam dunia politik, Agustina dikenal sebagai istri Yohanis Bassang, Bupati Toraja Utara sekaligus kader senior Partai Golkar. Namun, kiprahnya tak sekadar mengikuti jejak suami. Ia membangun karier politik dengan kerja nyata dan kedekatan sosial yang tulus. Bersama suami dan kedua anaknya yang juga terjun ke legislatif daerah, keluarga Bassang–Mangande menjadi simbol keluarga politisi yang solid dan berdedikasi di Sulawesi Selatan.
Perjalanan Agustina menuju DPR RI diwarnai dinamika. Awalnya menempati posisi kedua perolehan suara internal Golkar setelah Muhammad Fauzi, namun ketika Fauzi mengundurkan diri untuk maju di Pilkada Luwu Utara, kursi tersebut beralih kepada Agustina sebagai peraih suara terbanyak berikutnya. Kini ia duduk di Komisi II DPR RI dan berkomitmen memperjuangkan pembangunan daerah, penguatan pemerintahan desa, serta peningkatan pelayanan publik.
Dari LHKPN 2024, kekayaannya tercatat Rp8,2 miliar, namun Agustina kerap menegaskan bahwa nilai politisi sejati bukan diukur dari harta, melainkan dari manfaat yang ia berikan kepada rakyat. Ia membawa semangat pelayanan yang berakar dari Toraja, bekerja dengan hati dan memastikan rakyat benar-benar merasakan hasil kerja pemerintah.
Alien Mus
Alien Mus, politisi muda Partai Golkar asal Maluku Utara, merupakan representasi perempuan tangguh dari timur Indonesia. Lahir di Desa Gela, Pulau Taliabu, pada 8 Agustus 1987, ia menapaki pendidikan dasar hingga menengah dengan prestasi akademik gemilang. Setelah lulus dari SMA Negeri 2 Baubau, ia melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar Jakarta dan meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada 2008. Karier profesionalnya dimulai di dunia public relations, termasuk di Garuda Indonesia dan Hotel Nikko Jakarta.
Namun, pada 2014, Alien memilih jalur politik dan bergabung dengan Partai Golkar. Keaktifannya membawanya menjadi Ketua KPPG Maluku Utara (2014–2016) dan tak lama kemudian dipercaya menjabat Ketua DPRD Maluku Utara periode 2014–2019. Kepemimpinannya yang tegas dan komunikatif membuatnya terpilih sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara dua periode berturut-turut (2016–2025).
Di tingkat nasional, Alien berhasil menembus DPR RI pada Pemilu 2019 dengan 45.056 suara dan dipercaya bertugas di Komisi IV yang membidangi pertanian, kehutanan, dan kelautan. Kinerjanya yang progresif membuatnya kembali terpilih pada Pemilu 2024 dengan peningkatan signifikan, meraih 70.595 suara. Pencapaian itu menjadi bukti kuat bahwa kehadirannya benar-benar dirasakan masyarakat.
Sebagai istri dari Denis Teste, warga negara Prancis, Alien dikenal sebagai sosok kosmopolit namun tetap membumi. Ia membawa semangat perempuan Maluku Utara yang berani tampil dan berkontribusi nyata di politik nasional. Bagi Alien, menjadi politisi bukan sekadar jabatan, tapi jalan untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat pesisir dan kepulauan.













