Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka-bukaan soal strategi pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi di level 5% bahkan lebih hingga akhir tahun.
Strategi ini turut dipaparkan Airlangga dalam Sidang Kabinet Paripurna terakhir yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Pertama, menjaga inflasi tidak naik pesat. Harga-harga kebutuhan pokok ditahan agar terjangkau sehingga daya beli masyarakat terjaga dengan baik.
“Inflasi inti tetap tinggi, namun ada penurunan inflasi itu dari volatile food yang memang diurus oleh komite pengendalian inflasi yang saya pimpin, memang makanan diturunkan,” ungkap Airlangga usai melakukan rapat di Istana Garuda, dikutip dari Detik, Jumat (13/9/2024).
Kedua, Airlangga juga mengungkapkan kebijakan yang bisa mendorong pengeluaran dari masyarakat kelas menengah. Kebijakan itu adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah untuk properti dan otomotif.
“Kebijakan yang ke masyarakat langsung, yaitu kelas menengah, antara lain PPN yang ditanggung pemerintah dan PPN sektor otomotif semuanya digenjot di Kuartal IV ini, sehingga pertumbuhan terjaga 5%,” papar Airlangga.
Ketiga, pemerintah juga terus menggenjot belanja pemerintah untuk memutar perekonomian. Sejauh ini umumnya serapan belanja pemerintah cuma 95%, pemerintah berupaya agar serapan anggaran lebih optimal dan memberikan dampak ke masyarakat.
“Terakhir yang bisa kita genjot adalah belanja pemerintah, biasanya kan 95% kalau bisa kita genjot lebih baik,” beber Airlangga. {}