Berita Golkar – Tepat hari ini, 4 Mei, 43 tahun yang lalu, Indonesia menggelar pesta demokrasi nasional. Pada 4 Mei 1982, Pemilu keempat di era Orde Baru dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia untuk memilih anggota DPR dan DPRD periode 1982–1987.
Mengutip laman kpu.go.id jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya tercatat sebanyak 75.126.306 orang. Tiga peserta politik yang ikut serta dalam Pemilu 1982 adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Pemilu ini digelar untuk memilih wakil-wakil rakyat, baik di tingkat pusat (DPR), maupun di daerah, yakni DPRD Tingkat I Provinsi dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya.
Golkar Kembali Dominan
Hasil akhir menunjukkan Partai Golongan Karya (Golkar) kembali keluar sebagai pemenang mutlak. Partai yang identik dengan kekuasaan Orde Baru ini meraih 48.334.724 suara secara nasional dan mengantongi 242 kursi DPR.
Meski perolehan suara Partai Golkar meningkat dibanding pemilu sebelumnya, mereka gagal merebut provinsi Aceh dari PPP. Namun, dua wilayah yang sebelumnya dikuasai PPP. DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan, berhasil dimenangkan oleh Partai Golkar dalam Pemilu kali ini.
Dari hasil itu, Partai Golkar mendapat tambahan 10 kursi, yang secara otomatis mengurangi jatah PPP dan PDI masing-masing sebanyak 5 kursi. Mekanisme pembagian kursi saat itu masih mengikuti aturan dari Pemilu 1971. Sama seperti pemilu sebelumnya di era Orde Baru, hanya ada dua partai politik dan satu golongan karya yang menjadi peserta. Berikut daftarnya:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Meskipun jumlah peserta terbatas, Pemilu 1982 tetap menjadi catatan penting dalam sejarah demokrasi Indonesia. Pemilu ini menunjukkan dominasi politik Golkar di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. {}