7 Kader Partai Golkar Yang Berpotensi Mengisi Kursi Pimpinan DPR RI Periode 2024-2029

Berita GolkarDi Pemilu 2024, Partai Golkar berhasil meraih 23.208.654 suara dengan persentase sebesar 15,28 persen dari suara sah nasional. Dengan raihan suara tersebut, Partai Golkar berhak meraih 102 kursi DPR RI. Raihan kursi DPR RI Partai Golkar menjadi yang terbesar kedua di bawah PDIP yang mendapatkan 110 kursi.

Atas hasil positif itu, menurut UU MD3 (MPR, DPR, DPRD dan DPD) Partai Golkar berhak atas kursi pimpinan DPR RI. Beberapa nama potensial pun muncul untuk mengisi posisi pimpinan DPR RI dari Partai Golkar. Seperti Ahmad Doli Kurnia, Kahar Muzakir, Maman Abdurrahman, Nurul Arifin, Sarmuji, Muhidin M. Said hingga Ridwan Bae.

Kami berusaha memunculkan nama berdasar indikator PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas dan tak tercela). Selain itu, unsur kewilayahan dari masing-masing nama juga menjadi pertimbangan kami dalam menentukan nama-nama ini. Semisal Ahmad Doli Kurnia dan Kahar Muzakir mewakili wilayah barat. Maman Abdurrahman, Nurul Arifin, dan Sarmuji mewakili wilayah tengah. Sementara Muhidin M. Said dan Ridwan Bae mewakili wilayah timur.

Mengapa wilayah tengah kami berikan 3 porsi figur? Sebab jumlah anggota DPR RI yang dihasilkan dari wilayah tengah dengan Dapil di Pulau Jawa dan Kalimantan lebih banyak dibanding wilayah barat dan timur. Sehingga kami mengambil sesuai proporsi jumlah anggota DPR RI pada suatu wilayah.

Berikut ulasan mengapa keenam figur tersebut dianggap cukup layak untuk menempati posisi pimpinan DPR RI dari Partai Golkar:

Ahmad Doli Kurnia

Ahmad Doli Kurnia pada periode DPR RI 2019-2024 mendapat amanah sebagai Ketua Komisi II DPR. Dalam menjalankan amanah jabatannya, Doli Kurnia menorehkan berbagai prestasi, salah satunya adalah merampungkan 160 UU selama satu periode masa jabatan. Torehan ini sekaligus menempatkan Komisi II DPR RI yang dipimpin Ahmad Doli Kurnia sebagai komisi paling produktif di DPR RI periode 2019-2024.

Atas berbagai kiprah dan kinerjanya, pada Pemilu 2024-2029, Ahmad Doli Kurnia melalui Dapil Sumut III meraih suara maksimal. Suaranya bahkan menjadi yang tertinggi di antara Caleg lainnya yakni 141.928 suara. Di internal Partai Golkar, moncernya kinerja Ahmad Doli Kurnia juga terbukti melalui raihan 102 kursi DPR. Doli sendiri memiliki peran sentral sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu di DPP Partai Golkar 2019-2024.

Kahar Muzakir

Dari wilayah barat, selain nama Ahmad Doli Kurnia kami juga menilik figur Kahar Muzakir, tokoh senior Partai Golkar yang telah duduk selama 4 periode berturut di DPR RI. Setelah ia kembali terpilih di periode 2024-2029 sebagai anggota DPR RI. Pada Pemilu 2024, Kahar Muzakir terpilih dengan meraih 185.597 suara dari Dapil Sumsel.

Di periode 2019-2024, Kahar Muzakir menduduki jabatan sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI. Sosok Kahar Muzakir merupakan cerminan politisi yang memiliki loyalitas terhadap organisasi. Selain itu, ia juga meniti karir politiknya dari bawah yakni saat bergabung dengan AMPI Sulsel pada tahun 1984. Atas segala dedikasinya kami menilai Kahar Muzakir layak untuk duduk di kursi Pimpinan DPR RI.

Maman Abdurrahman

Politisi muda satu ini juga kami nilai cukup layak untuk duduk di kursi Pimpinan DPR RI. Ia adalah Maman Abdurrahman. Eks aktivis era 1998 lulusan Universitas Trisakti ini bisa dikatakan sebagai wajah Partai Golkar di publik. Ia seringkali muncul di layar kaca sebagai pendebat handal yang mewakili Partai Golkar. Daya dobrak serta retorikanya tak ada yang menyangsikan lagi. Pengalamannya sebagai aktivis membuat jam terbang Maman Abdurrahman relatif tinggi.

Dari sisi kepemimpinan, Maman pun sudah teruji dengan memimpin DPD I Partai Golkar Kalimantan Barat untuk periode 2020-2025. Di Pemilu 2024, Maman Abdurrahman kembali terpilih duduk di DPR RI dari Dapil Kalbar dengan raihan 203.514 suara. Raihan suara tersebut juga membuktikan satu hal, bahwa masyarakat Kalbar telah merasakan kinerja serta percaya terhadap sosok Maman Abdurrahman sebagai corong aspirasinya.

Nurul Arifin

Sebagai representasi perempuan dan wilayah tengah, kami juga menjagokan Nurul Arifin untuk duduk di kursi Pimpinan DPR RI. Pembawaannya yang supel dan egaliter bisa jadi nilai lebih bagi Nurul Arifin saat memimpin DPR RI. Di samping itu, Nurul Arifin juga memiliki kelebihan sebagai sosok yang aspiratif dan figur penengah. Nurul Arifin pun sudah berpengalaman di kursi legislatif.

Periode 2024-2029 merupakan periode ketiganya duduk di kursi DPR RI setelah sebelumnya pada periode 2009-2014 dan 2019-2024 terpilih sebagai legislator. Di Pemilu 2024, Nurul Arifin meraih 63.197 suara dari Dapil Jabar I. Nurul Arifin juga memenuhi faktor PDLT yang menjadi indikator dari penentuan figur pada berbagai posisi jabatan publik di Partai Golkar.

Sarmuji

Figur lainnya mewakili wilayah tengah adalah Sarmuji. Ia adalah sosok yang sudah malang melintang dalam dunia organisasi. Karir politiknya pun dimulai dari bawah saat menapaki karir organisasi di HMI. Sarmuji kemudian menjelma sebagai salah satu sosok politisi yang diperhitungkan ketika ia berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019. Kini sudah tiga periode ia duduk di DPR RI setelah kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 dari Dapil Jatim VI dengan raihan 183.045 suara.

Selain itu, di DPP Partai Golkar periode 2024-2029 pimpinan Ketua Umum Bahlil Lahadalia, Sarmuji juga ditempatkan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar. Posisi yang sama ketika Lodewijk F. Paulus ditunjuk Partai Golkar untuk menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2021-2024. Tentu di luar jabatannya tersebut, Sarmuji dianggap layak menduduki kursi Wakil Ketua DPR dengan mempertimbangkan aspek PDLT.

Muhidin M. Said

Dari wilayah timur, kami mendorong DPP Partai Golkar untuk turut mempertimbangkan nama Muhidin M. Said. Indikator PDLT tak perlu lagi dipertanyakan bagi seorang Muhidin M. Said. Ia adalah figur berprestasi yang loyal terhadap keberadaan organisasi. Periode 2024-2029 mendatang menjadi periode kelimanya duduk di DPR RI. Ya, Muhidin M. Said sudah duduk di kursi DPR RI sejak periode 2004-2009 dan tak pernah terputus hingga kini.

Sebelumnya pada tahun 1992 Muhidin M. Said bahkan pernah duduk di kursi legislatif DPR/MPR RI sebagai utusan daerah Sulawesi Tengah. Sejak saat itu, dunia politik pun lekat padanya. Di Pemilu 2024, Muhidin M. Said berhasil meraih 153.888 suara. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa kinerjanya tak berkurang sedikitpun. Ia masih dipercaya oleh rakyat Sulteng untuk duduk sebagai perwakilan dari mereka.

Ridwan Bae

Nama terakhir kami dorong untuk dipertimbangkan sebagai Pimpinan DPR RI juga merujuk dari faktor kewilayahan serta indikator PDLT, yakni Ridwan Bae. Ia adalah anggota DPR RI 3 periode setelah kembali berhasil duduk di kursi empuk legislatif pada periode 2024-2029. Di Pemilu 2024 lalu, Ridwan Bae berhasil mendapatkan 84.440 dari Dapil Sultra.

Sebelum duduk di kursi legislatif, Ridwan Bae pernah merasakan memimpin daerah sebagai Bupati Muna dua periode yakni sejak tahun 2000 hingga 2010. Baru pada Pemilu 2014 ia maju mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI. Ridwan Bae diberi amanah oleh Fraksi Partai Golkar DPR untuk duduk di Komisi V DPR. Selama ini, Ridwan Bae dikenal sebagai sosok yang peduli dan aspiratif terhadap persoalan masyarakat di Dapilnya.

Demikian 7 anggota DPR RI Partai Golkar periode 2024-2029 yang kami rasa cukup layak untuk ditempatkan sebagai pimpinan DPR RI. Pertimbangan ini telah mengalami beberapa kali filterisasi nama dan mempertimbangkan berbagai aspek pendukung lainnya. Jika kemudian ada kader yang merasa figur lain lebih cocok untuk menduduki kursi pimpinan DPR RI, maka hal itu lumrah adanya, sebab demokrasi menjunjung tinggi kemerdekaan mengemukakan pendapat. {redaksi}