Berita Golkar – Partai Golkar Provinsi Bengkulu tengah bersiap menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke XI untuk memilih Ketua DPD Partai Golkar baru pada akhir Maret atau awal April 2025 mendatang. Pemilihan tersebut dilakukan pasca mundurnya Rohidin Mersyah dari jabatan ketua.
“Karena tugas Plt Ketua inilah yang akan mengantarkan pelaksanaan dan tahapan Musda Golkar ke XI. Saat ini, jabatan Plt ketua masih kosong, sehingga kita menunggu keputusan DPP,” kata Frentindo, Senin (13/1/2025), dikutip dari Harian Bengkulu Ekspres.
Sejumlah nama-nama kandidat Ketua DPD Partai Golkar Bengkulu sudah mulai diperbincangkan di kalangan kader. Nama-nama tersebut berasal dari berbagai jalur, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, maupun pusat. Beberapa yang mencuat antara lain Sumardi (Ketua DPRD Provinsi Bengkulu), Samsu Amanah (Sekretaris DPD Partai Golkar Bengkulu), Gusril Pausi (Bupati Kaur terpilih), Choirul Huda (Bupati Mukomuko terpilih), Juhaili (anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Syamsurachman (pengurus DPP Partai Golkar), Derta Rohidin (anggota DPR RI), hingga Ridwan Mukti (mantan Ketua DPD Golkar/mantan Gubernur Bengkulu).
Frentindo menyambut baik banyaknya nama yang mencalonkan diri. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Partai Golkar memiliki banyak kader potensial.
“Kemunculan banyak nama ini bagus, artinya Golkar punya kader-kader terbaik yang siap membawa partai lebih maju. Namun, saya berharap mereka tetap menjaga solidaritas dan tidak saling mengkotak-kotakkan di internal pengurus,” tegasnya.
Dari jalur provinsi, Sumardi dan Samsu Amanah disebut-sebut sebagai calon kuat. Sementara dari daerah, nama Gusril Pausi dan Choirul Huda menarik perhatian.
Tak ketinggalan, jalur luar daerah diisi oleh tokoh nasional seperti Derta Rohidin dan Syamsurachman. Meskipun demikian, munculnya nama Ridwan Mukti, mantan napi korupsi, menuai perbincangan di masyarakat.
“Setiap kader memiliki peluang yang sama selama memenuhi kriteria dan aturan yang berlaku di Golkar. Tetapi tentunya kita juga harus mempertimbangkan integritas calon, karena Golkar ingin dipimpin oleh tokoh yang mampu menjaga marwah partai,” lanjut Frentindo.
Sementara itu, beberapa kader Partai Golkar Bengkulu berharap Musda ke XI dapat berlangsung secara terbuka dan demokratis. Salah satu pengurus Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Sumardi menyatakan soliditas partai harus tetap terjaga.
“Musda adalah ajang untuk memilih pemimpin terbaik, jadi jangan sampai muncul konflik atau perpecahan,” kata Sumardi.
Pelaksanaan Musda ke XI ini menjadi momentum penting bagi Partai Golkar Bengkulu untuk memperkuat barisan dan menatap Pemilu 2029. Sebagai salah satu partai besar, Partai Golkar diharapkan mampu mencetak prestasi di tingkat lokal maupun nasional.
“Siapapun yang terpilih nantinya, kita berharap dia bisa membawa Golkar lebih solid dan sukses di masa mendatang,” tutup Sumardi. {}