Berita Golkar – Mantan gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil telah mendapat 2 surat tugas dari Partai Golkar. Kedua surat itu berisi penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju kembali di kontestasi Pilkada 2024.
Adapun surat tugas pertama dari Partai Golkar menugaskan Ridwan Kamil untuk maju di Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jabar 2024. Sedangkan surat tugas kedua dari Partai Golkar menugaskan Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Ridwan Kamil pun buka-bukaan soal alasan penugasan dari Partai Golkar untuk 2 wilayah tersebut. Ridwan Kamil menyebut alasan Partai Golkar menugaskan dirinya di Jabar dan DKI karena dua hal.
Pertama, Partai Golkar menugaskan Ridwan Kamil maju di Pilgub Jabar karena incumbent. Kedua, Partai Golkar menugaskan Ridwan Kamil maju di Pilgub DKI karena hasil surveinya ranking 1.
“Kenapa saya tugasnya dua? Karena di Jabar saya incumbent, di DKI saya ranking 1 di survei-survei terakhir (dengan Anies),” ungkap Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga menyebut kemungkinan hasil survei itu adalah karena warga melihat dirinya di media sosial, melihat pencapaian dan profesi dirinya saat ini sebagai arsitek.
“Saya simpel gini, kapan saya pasang baliho? Kan gak ada. Kapan saya wara wiri, atau ngelobi tokoh-tokoh partai, kan enggak,” ucap Ridwan Kamil.
“Diasumsikan orang Jakarta kan melihat saya dari media sosial, pencapaian, kebetulan saya orang kota, arsitek, atau apa, mungkin dihubung-hubungkan,” sambungnya lagi.
Ridwan Kamil pun menegaskan alasan data survei itulah yang menjadi alasan Partai Golkar menugaskan dirinya untuk maju di Pilgub Jabar dan DKI. Akan tetapi keputusan pilihan Ridwan Kamil masih akan ditentukan pada bulan Februari 2024 mendatang.
Menurut Ridwan Kamil keputusan pilihan wilayah tersebut akan dilihat dari suara yang diperoleh partai-partai. Ridwan Kamil juga menyebut bahwa keputusan memilih wilayah untuk Pilkada nanti harus di tes dulu dua-duanya (Jabar dan DKI Jakarta).
Lebih lanjut Ridwan Kamil menerangkan bahwa koalisi partainya juga belum bisa dipastikan suaranya menaik atau menurun. Mantan gubernur Jabar tersebut juga menjelaskan idealnya Pilkada biasanya diikuti oleh kemenangan presidennya.
“Kan idealnya, maaf ya, idealnya itu Presidennya menang, Prabowo – Gibran, partai-partai Koalisi Indonesia Bersatu menang, pilkadanya juga kelompok ini juga, kan idealnya begitu. Tapi kan belum tahu hasilnya,” tandas Ridwan Kamil. {sumber}