Berita Golkar – Ketua DPD I Golkar Papua Barat, Paulus Waterpauw, tidak setuju dengan pendapat anggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun dinasti politik.
Isu dinasti politik itu, ucapnya, muncul setelah putera Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Gibran dinilai masih terlalu muda oleh sebagian kalangan.
“Ada yang bilang Pak Jokowi membentuk dinasti politik, saya bilang tidak. Menurut saya, Pak Jokowi itu melakukan reformasi ketiga,” katanya saat mendampingi calon anggota DPR RI, Roma Megawanty, saat silaturahmi bersama warga Kampung Sisir, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Jumat (15/12/2023).
Soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat calon presiden dan calon wakil presiden, ucap Paulus Waterpauw, untuk kepentingan jangka panjang anak muda.
“Kebetulan saja itu anaknya (Jokowi) yang sementara ditandem sebagai wakil presiden. Sesungguhnya, perubahan undang-udang itu untuk kepentingan semua anak bangsa, saat usia muda boleh memimpin negara ini,” ujar mantan Pj Gubernur Papua Barat itu.
Tanpa perubahan aturan itu, menurutnya, justru anak-anak muda yang akan protes karena capres dan cawapres hanya untuk yang usia tua.
“Dengan undang-undang, dorang (mereka) bisa lihat bahwa ruang itu dikasih, perahu itu dikasih (bagi anak muda). Jadi, saya sedikit berbeda dengan pandangan orang-orang soal dinasti politik,” katanya.
Terlepas dari masalah itu, Paulus Waterpauw mengajak masyarakat untuk mengikuti dinamika politik di Indonesia. {sumber}