Berita Golkar – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah hari ini, Rabu (20/12) meresmikan jembatan elevated atau jembatan tinggi di kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.
Pembangunan jembatan elevated yang dimulai tahun 2022 dengan pembebasan lahan, dikatakan Gubernur Bengkulu menjadi awalan untuk penataan kawasan wisata DDTS yang pengerjaannya diintegrasikan dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Target penataan untuk kawasan wisatanya itu di tahun 2024, dan 2024 juga dimulai pengerjaan untuk pembangunan kolam retensi dan seterusnya. Insya Allah akan berjalan terus sebagaimana agenda pembangunan daerah dan agenda pembangunan nasional,” ujar Rohidin Mersyah saat menyampaikan kata sambutan, Rabu (20/12).
Dengan peresmian jembatan yang nantinya menjadi jalan utama di jalur itu, maka arus lalu lintas akan dialihkan sementara untuk jalan lama akan ditutup seiring dengan rencana pengembangan lanjutan dan penataan kawasan wisata DDTS oleh Kementerian.
Untuk kebutuhan itu dikatakan Gubernur, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga sudah melakukan pematangan lahan baru dari luasan kawasan kisaran 4,8 hektar yang sudah dibebaskan. Nantinya pengembangan kawasan wisata tersebut akan menjadikan danau menjadi center poin (pusat), serta juga membuat jalur intake (bangunan penangkap air) untuk irigasi persawahan yang ada di sekitaran DDTS.
“Tahun ini juga dalam APBD Perubahan Provinsi Bengkulu dianggarkan pematangan lahan sedang dikerjakan sekarang, sebagaimana negosiasi Pemprov dengan Pemerintah Pusat kita memindahkan jalan ke jembatan elevated. Kemudian pemerintah pusat akan melakukan penataan kawasan danau dendam,” tambahnya.
Pengembangan kawasan DDTS menurut Rohidin Mersyah juga akan diintegasikan dengan pembangunan kolam retensi di kelurahan Tanjung Agung Kota Bengkulu, yang pengerjaannya akan ditanggungjawabi pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso menyampaikan pembangunan jembatan elevated dengan kucuran anggaran Rp87,9 miliar bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu, tuntas dikerjakan dalam waktu 270 hari dari target 300 hari masa proyek.
Jembatan tersebut dibangun dengan total penanganan sepanjang 2.163 meter atau dua kilometer lebih, yang terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 450 meter dan pembangunan jalan baru sepanjang 325 meter serta pelebaran dan pemeliharaan berkala jalan sepanjang 1.388 meter.
“Pembangunan elevated ini merupakan bagian pertama dari mega proyek penataan kawasan danau dendam yang selanjutnya akan dilakukan Kementerian PUPR,” tutup Tejo Suroso. {sumber}