Berita Golkar – Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat (Jabar), Mohamamad Amin Fauzi, menyesalkan pernyataan Cawapres nomor urut, 1 Muhaimin Iskandar yang berkelakar soal dompet kempis warga Bekasi di tengah mall yang bagus dan megah.
Amin Fauzi pun meminta Cak Imin agar tidak menggeneralisasi ekonomi warga Bekasi tak mampu di tengah banyaknya pembangunan mall oleh konglomerat di negeri ini.
“Saya sebagai orang Bekasi merasa tersinggung, seakan melihat orang Bekasi tidak mampu seperti yang disampaikan. Tidak pantas seorang tokoh nasional, ketua umum partai yang sudah kenyang makan asam garam berkiprah di masyarakat, mengecilkan mengkerdilkan keadaan masyarakat sekarang ini,” kata Amin Fauzi, Rabu (20/12).
Menurut Amin, Cak Imin seharusnya mengedepankan adab dalam menyampaikan pernyataan di ruang publik. Dengan popularitasnya di internal PKB, Cak Imin diminta arif dan luwes dalam menilai kondisi wilayah.
“Artinya, Pak Muhaimin ini seharusnya mengedepankan adab apalagi dia tokoh agama juga, yang populitasnya tidak bisa ditandingin internalnya, harusnya bersikapnya arif, luwes, tata kramanya juga sopan santun,” katanya.
Amin Fauzi bahkan menyebut, Bekasi lebih sejahtera dari DKI Jakarta. Hal ini bisa dilihat dari fakta bahwa upah minimum regional (UMR) Bekasi lebih besar dari DKI Jakarta. Dia juga mengingatkan, Bekasi merupakan kota industri terbesar se-Asia Tenggara. Atas hal itu, dia meminta Cak Imin memberikan pencerahan soal Bekasi berdasarkan fakta.
“Terkait UMR, beliau kan mantan Menteri Ketenagakerjaan, seharusnya bicaranya itu sesuai dengan kondisi yang ada di Bekasi dengan wilayah di Jabodetabek,” ucapnya.
Caleg DPRD Kabupaten Bekasi itu menilai, sangat tidak elok jika kondisi ekonomi warga dijadikan bahan guyonan. Apalagi, candaan itu dilontarkan di ruang publik dan dalam kegiatan kampanye Pilpres 2024.
“Pak Muhaimin tolong klarifikasi kepada masyarakat Bekasi, minta maaf secara terbuka, jangan ini dijadiin candaan. Sementara perekenomian nasional, hari ini penyumbang pajak terbesar adalah Bekasi, itu harus diakui. Lersoalan orang tidak bisa belanja tidak punya uang itu personal, jangan di-judge orang Bekasi seperti itu,” tegasnya.
Sebelumnya, Cak Imin menilai negara maju merupakan negara yang mampu menyejahterakan seluruh rakyatnya. Cak Imin lantas menyinggung perekonomian warga Bekasi yang dianggapnya masih sulit. Padahal, tidak sedikit dibangun pusat perbelanjaan di wilayah ini.
“Jangan kayak orang Bekasi, di sini mall-nya banyak megah-megah, tapi cuma lihat sambil muter. Jalan-jalan ke mal muter saja, terus anaknya bilang, ‘Cuma lihat-lihat dong, Bu?’ Lah iya, orang dompetnya kempis,” kelakar Cak Imin di hadapan ratusan ibu Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. {sumber}