Berita Golkar – Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk datang ke objek wisata. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta wisatawan untuk berhati-hati dan waspada selama berada di objek wisata. Warga juga diminta merayakan tahun baru secara sederhana.
Rohidin menyebut ada berbagai potensi kecelakaan maupun bencana bisa terjadi saat berada di objek wisata. Karena itu, dia mengimbau kepada wisatawan maupun masyarakat Bengkulu untuk lebih mematuhi zona peringatan yang dibuat di setiap lokasi objek wisata.
“Pertama menghadapi Natal dan tahun baru harus hati-hati, terus yang kedua memang lihat situasi tujuan wisata kalau sudah ada zona peringatan bukan cuma di Pantai Panjang, kalau sudah ada warning kita minta untuk dipatuhi,” ujar Rohidin, Sabtu (23/12/2023).
Dia mengungkapkan, zona peringatan yang ada di lokasi objek wisata merupakan bentuk pencegahan ataupun peringatan kepada wisatawan agar tidak menjadi korban kecelakaan saat menikmati objek wisata tertentu.
Selain itu, Rohidin juga berharap agar perayaan tahun baru ini bisa dimeriahkan dengan cara yang sederhana. Salah satunya yaitu dengan mengevaluasi diri selama satù tahun belakang dan membuat resolusi untuk satu tahun ke depannya agar lebih baik.
“Rayakan tahun baru dengan suasana tidak terlalu banyak hura-hura di luar rumah, memang potensi terjadinya hal yang tak diinginkan cukup besar. Tapi tetap kita rayakan secara sederhana. Evaluasi diri itu mungkin poin penting yang bisa diambil,” kata dia.
Dia juga meminta agar masyarakat yang akan berlibur ke lokasi wisata atau akan bepergian jauh bisa memantau kondisi cuaca. Hal itu agar bisa perjalanan yang direncanakan berjalan dengan baik dan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau akhir tahun itu memang kegiatan masyarakat mulai banyak dan mobilitasnya juga tinggi, sehingga prinsip yang pertama tentu kehati-hatian. Beberapa waktu lalu kita sudah melakukan pelatihan bersama BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana) terkait mitigasi bencana. Jadi tetap lihat informasi untuk kehati-hatian suasana dan cuaca,” kata dia.
Menurutnya, masyarakat bisa memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi BMKG. “Jika cuaca kurang aman atau kurang bersahabat bisa dilakukan antisipasi,” jelasnya. {sumber}