Berita Golkar – Senayan menilai kinerja Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepanjang tahun 2023 sudah cukup optimal. Namun, Badan yang dipimpin Hinsa Siburian ini diharapkan tidak kalah canggih dari pembobol data digital alias hacker.
Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan, kinerja BSSN tidak bisa hanya dilihat dari berbagai insiden kebocoran data yang berkaitan dengan dunia siber.
“Harus dilihat juga kemampuan BSSN itu sendiri. Baik dalam investasi yang digelontorkan Pemerintah, regulasi dan juga otoritas BSSN,” katanya.
Dave bilang, sebenarnya BSSN telah bekerja optimal di bawah kepemimpinan Hinsa Siburian. Namun, masih banyak ruang yang perlu diperbaiki BSSN dalam meningkatkan performanya. Antara lain, perbaikan infrastruktur, penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan juga teknologi inovasi.
“Perkuat eksistensi BSSN sebagai lembaga negara yang menjalankan fungsi di bidang persandian negara, keamanan informasi, pengamanan telekomunikasi berbasis internet,” tegas politisi Fraksi Golkar ini.
Dave menyarankan BSSN melakukan kerja sama dengan lembaga luar yang tujuannya memperkuat BSSN itu sendiri. Kerja sama ini bisa dalam hal transfer teknologi, mengasah kemampuan atau bertukar pikiran. Namun, kerja sama tetap dalam batasan, dalam arti tidak mengekspos kelemahan BSSN.
“BSSN sudah berjalan ke arah yang tepat. Sekarang tinggal Pemerintah memberikan dukungan, baik dari otoritas, anggaran, dan juga sisi SDM serta infrastruktur. Jadi, fungsi BSSN bisa lebih optimal,” katanya.
Tidak kalah penting, sambung Dave, BSSN juga mesti berpikir panjang ke depan untuk mendorong digitalisasi di dalam negeri. Baik dalam bentuk digital farm, digital economy, hingga kemampuan mengembangkan bidang siber sekuriti.
BSSN bisa berkontribusi besar dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur dunia digital dan menyokong pertumbuhan ekonomi digital dalam negeri. “Ini akan membuat Indonesia menjadi negara yang jauh lebih siap menghadapi kemajuan dan perkembangan zaman,” ungkapnya.
Seiring perkembangan teknologi, lanjutnya, kemampuan hacker untuk membobol data digital dalam negeri akan semakin canggih. Begitu juga di dunia internet dan pemprograman, tentu sandi atau bahasa pemprograman akan semakin berkembang juga.
“Nah, di situ BSSN harus lebih pro aktif mencari dan mengembangkan teknologi dalam menangkal serangan-serangan siber dari luar,” tambahnya.
Untuk tahun 2024, lanjut Dave, BSSN harus menyiapkan keamanan digital untuk memastikan pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan lancar. Apalagi besar kemungkinan Pilpres 2024 ini akan berlangsung satu putaran.
“Kalau bisa satu putaran berarti kita persiapan menuju Pilkada, pelantikan-pelantikan, pembentukan kabinet dan pemerintahan yang baru. Namun, jangan sampai lupa untuk memperkuat posisi digitalisasi dan siber sekuriti kita, jangan sampai lengah,” wantinya. {sumber}