Berita Golkar – Beredar kabar tidak mengenakkan terkait adanya pemotongan bonus pelatih yang bernaung di bawah NPC Indonesia. Menanggapi kabar itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, pun berjanji akan menelusuri lebih lanjut permasalahan tersebut.
Isu pemotongan bonus cukup berhembus beberapa waktu belakangan ini. Dugaan pemotongan itu berasal dari bonus Asian Para Games 2023 dan menjadi topik pembicaraan di kalangan pelatih.
Menanggapi hal itu, Menpora Dito sejatinya mengatakan kalau celah untuk dipangkasnya bonus Asian Games ataupun Asian Para Games sangat kecil. Pasalnya, bonus tersebut langsung dikirim dari rekening pusat ke penerima yang mana dalam hal ini adalah atlet maupun pelatih.
“Seharusnya celah untuk memotong bonus tidak ada karena bonus itu disalurkan kebendaharaan pemerintah, langsung ke nomor rekening baik itu atlet, asisten pelatih, ataupun pelatih,” kata Menpora Dito kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia, Rabu (17/1/2024).
Namun begitu, Menpora Dito mengatakan akan mendalami isu tersebut untuk memastikan kebenarannya seperti apa. Dia juga mendorong pelatih-pelatih untuk memberikan laporan dan mengungkapkan aspirasi terkait dengan dugaan pemotongan bonus tersebut.
“Jadi harus didalami dan diinvestigasi. Potongan itu sifatnya ketika sudah diterima atau ada permintaan dari orang lain atau bagaimana,” sambung Dito.
“Silahkan boleh pelatih kalau ingin memberikan aspirasinya. Nanti akan kita cek bagaimana tata kelolanya di federasi (NPC Indonesia),” tambah Menpora Dito.
Untuk mengetahui lebih dalam, Menpora Dito tak menutup kemungkinan memanggil pengurus NPC Indonesia. Sebab, pria berusia 33 tahun ini ingin mengetahui kebenaran yang ada seperti apa.
“Kita akan lihat yang terbaik seperti apa. Kita juga tanya NPC, stakeholder terkait bagaimana regulasinya. Karena itu sudah ada lama sebelum saya,” jelas Menpora Dito.
Kasus dugaan pemotongan bonus ini menyerupai saat Indonesia berlaga di gelaran Asian Para Games 2018. Kala itu, beredar kabar nominal bonus yang didapat pelatih kepala balap sepeda, Puspita Mustika Adya, berbeda dengan jumlah yang seharusnya diterima dari Kemenpora. {sumber}