Berita Golkar – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas partai politik dalam Pemilu 2024. Hasilnya, Gerindra berada di posisi atas disusul PDIP dan Golkar.
Survei dilakukan pada 10-11 Januari 2024. Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Sampel sebanyak 1.206 responden dipilih secara acak melalui metode double sampling yakni pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya. Sebanyak 210.001 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia pernah diwawancarai secara tatap muka langsung.
Secara rata-rata, sekitar 70% di antaranya memiliki nomor telepon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk telepon sebanyak 14.870 data dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.206 responden.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95% asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pertanyaan yang diajukan ke pada para responden adalah jika pemilihan anggota DPR dilakukan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih?
Berikut hasilnya:
1. Gerindra 20,8%
2. PDIP 20,4%
3. Partai Golkar 11,5%
4. PKB 9,0%
5. PKS 6,1%
6. NasDem 5,6%
7. Demokrat 4,8%
8. PAN 4,7%
9. PPP 2,3%
10. PSI 2,2%
11. Perindo 1,2%
12. Gelora 0,4%
13. Hanura 0,3%
14. Partai Buruh 0,2%
15. Partai Ummat 0,2%
16. PBB 0,2%
17. PKN 0,2%
18. Partai Garuda 0,1%
19. Tidak tahu/tidak menjawab 10 %
Direktur Eksekitif LSI Djayadi menuturkan empat parpol yang sudah melampaui 4% memiliki peluang untuk kembali masuk parlemen. Namun ada satu parpol yang saat ini berada di parlemen yakni PPP namun belum melampaui 4%.
“Hampir semuanya sudah melewati sikologis 4%, itu kan Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PKS, NasDem, Demokrat, PAN, jadi punya peluang sangat terbuka partai-partai ini akan kembali masuk parlemen di tingkat nasional,” kata Djayadi, Sabtu (20/1/2024).
“Yang masih harus berjuang keras partai parlemen yakni PPP, karena masih posisinya di angka dua dan disaingi PSI yang juga berada pada angka 2. Apakah PPP dan PSI akan masuk atau dua-duanya tidak masuk, terantung pada dinamika perkembangan sampai 14 Februari,” imbuhnya. {sumber}