Berita Golkar – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkap konten pelanggaran pemilu berupa informasi hoaks paling banyak ditemukan di media sosial Facebook. Setidaknya ada 110 konten hoaks terkait pemilu yang ditemukan Bawaslu.
Menanggapi hal itu, Anggota DPR RI Mukhtarudin mengatakan Bawaslu seharusnya terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai platform media sosial, utamanya facebook yang diketahui paling banyak ditemukannya hoaks tersebut.
“Sehingga diharapkan melalui kerjasama yang baik, pengawasan dan penanganan konten dapat lebih masif dan optimal hingga pemungutan suara di Pemilu nanti,” tandas Mukhtarudin, Sabtu, 10 Februari 2024.
Caleg DPR RI paling kompeten di Dapil Kalimantan Tengah ini juga mendorong Kemkominfo untuk melakukan upaya pemberantasan penyebaran konten negatif melalui berbagai strategi pencegahan.
Artinya, kata Mukhtarudin, Kominfo harus melakukan strategi secara komprehensif baik dari tingkat hulu hingga hilir. “Penting kita edukasi dan sosialisasi terkait literasi digital secara masif untuk masyarakat,” imbuh Mukhtarudin.
Peraih tokoh peduli daerah terbaik Parlemen Award 2023 ini mengatakan langkah pencegahan ini menjadi semakin krusial, mengingat penyebaran hoaks dan disinformasi cenderung meningkat menjelang pemilihan umum.
Mukharudin berharap komitmen Bawaslu, KPU dan Kemkominfo untuk terus berupaya melakukan mitigasi konten di media siber yang melawan hukum atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
Untuk itu, Mukhtarudin mengajak pemilih pemula khususnya Generasi Z (Genzi) memilah membiasakan diri mengonsumsi informasi tentang pemilu dengan baik dan sama-sama memerangi informasi palsu jelang pencoblosan pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Mari kita sama-sama melawan hoaks, informasi menyesatkan dan informasi yang menimbulkan permusuhan, agar pemilu serentak yang tinggal menghitung hari ini bisa berjalan aman, lancar dan berkualitas,” pungkas Mukhtarudin. {sumber}