Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal resesi ekonomi yang dialami Jepang.
Jepang, seperti diketahui, telah resmi melaporkan kontraksi selama dua kuartal berturut-turut pada Kamis (15/2/2024). Ekonomi Negeri Bunga Sakura ini turun 0,4% secara tahunan pada kuartal keempat IV-2023 setelah melaporkan kontraksi atau minus 3,3% pada kuartal ketiga kuartal III-2023.
Laporan PDB terbaru itu jauh meleset dari perkiraan pertumbuhan 1,4% dalam jajak pendapat para ekonom Reuters. Secara kuartalan (QtQ), PDB turun 0,1%, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,3% dalam jajak pendapat Reuters.
Dia menegaskan pemerintah telah mengantisipasi dampak pelemahan global dan ini telah masuk proyeksi dari Bank Dunia dan IMF.
“Jadi ya tentu kita antisipasinya jaga komoditas ekspor kita, jaga market luar, dan kemudian juga kita melihat bahwa ke depan kita harus buka pasar baru,” kata Airlangga saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Adapun, langkah konkritnya antara lain dengan keanggotaan di multilateral agency, termasuk OECD. Hal ini dipercaya mampu memberikan Indonesia kesempatan untuk memperluas ekonominya.
“Kita bahkan sedang mengkaji membuka market dengan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Beberapa negara yang diincar a.l. Kanada dan Amerika Lain.
Langkah selanjutnya, kata Airlangga, adalah menjaga daya beli masyarakat.
“Mesin konsumsi (RI) akan terus dijaga karena itu yang negara lain tidak punya, jadi kalau negara lain tidak punya, kita punya kan kita harus perkuat itu,” paparnya. {sumber}