Berita Golkar – Dalam upaya mengatasi lonjakan harga beras yang terjadi di Bengkulu, Gubernur Rohidin Mersyah mengumumkan langkah-langkah strategis yang akan diambil pemerintah setempat. Kondisi harga beras yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat menjadi perhatian utama, terutama menjelang bulan Ramadhan.
Gubernur Rohidin menegaskan kesiapan untuk melakukan operasi pasar murah. Inisiatif ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang lebih terjangkau.
“Operasi pasar menjadi salah satu langkah yang kita anggap perlu. Selain itu, penting juga bagi Bulog untuk mengoptimalkan distribusi stok bahan pangan, termasuk beras cadangan pemerintah yang kami miliki di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota, agar distribusi bisa dilakukan sebelum bulan puasa,” ujar Gubernur Rohidin.
Lebih lanjut, Gubernur Bengkulu juga menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menyiapkan stok beras cadangan di Bulog. Rencana distribusi beras cadangan ini ditargetkan akan mencapai masyarakat di seluruh kabupaten dan kota sebelum Ramadhan, sebagai upaya preventif terhadap potensi krisis beras.
Penyebab utama dari melonjaknya harga beras di wilayah Bengkulu dikaitkan dengan terbatasnya hasil produksi beras dalam negeri. Saat ini, harga beras premium di Bengkulu berada pada kisaran Rp 15.000 per kilogram, sementara beras jenis cupak dijual dengan harga Rp 25.000.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama menjelang bulan puasa yang kerap kali diikuti dengan peningkatan konsumsi beras.
Langkah-langkah yang diambil oleh Gubernur Rohidin Mersyah ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mengatasi masalah kenaikan harga beras, serta upaya dalam memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan. {sumber}