Berita Golkar – Bukan tanpa alasan bagi DPD Partai Golkar Jateng yang berhasil meraih tambahan kursi dalam Pileg DPRD Provinsi 2024. Mulanya, legislator Partai Golkar hanya menduduki 12 kursi di Gedung Berlian pada periode 2019-2024.
Namun, pada periode 2024-2029, akan ada 17 legislator dari Partai Golkar yang menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Penambahan sebanyak 5 kursi itu tersampaikan oleh Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto saat beritajateng.tv hubungi pada Kamis, 14 Maret 2024. Baginya, itu merupakan kerja keras sejak sosoknya menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jateng pada Maret 2020 silam.
Tak hanya itu, kunjungan Ketua Umum (Ketum) Golkar, Airlangga Hartarto ke Jateng, bagi Panggah, menjadi faktor pendongkrak suara Partai Golkar di legislatif provinsi.
“Bagi saya itu sejarah di Jawa Tengah bahwa Golkar itu suaranya naik. Setelah reformasi, khususnya setelah 2004 kita mengalami kemenangan, tapi setelah itu kan turun terus kalau saya lihat dari statistiknya. Saat ini itu suatu capaian yang menurut saya luar biasa dari tingkat nasional maupun di Jateng sendiri,” ujar Panggah.
Bertarung dalam laga Pileg DPRD Provinsi 2024 bukanlah hal yang mudah bagi Panggah. Alasannya, Jateng terkenal sebagai provinsi yang memiliki basis partai-partai kuat di dalamnya.
“Di tingkat Jateng juga persaingannya sangat keras, sangat ketatlah. Jateng kan sebagai basis partai besar juga. Jadi alhamdullilah, itu memang hasil kerja sama di antara semua tim, baik yang di DPD maupun teman-teman di lapangan,” ungkapnya.
Basis kejuangan Partai Golkar Jateng
Lebih lanjut, basis kejuangan yang menjadi pedoman Partai Golkar, menurut Panggah, bak sebuah spirit dalam kemenangan tersebut. Bahkan, kemenangan itu bukan proses instan menurutnya.
“Kenaikan [kursi] itu bukan suatu hadiah yang jatuh dari langit, namun melalui suatu tahapan kerja terus-menerus selama 4 tahun ini. Bukan baru mau Pemilu atau 1 tahun [sebelumnya] mulai kerja, bukan. Harusnya berkesenimbungan, terutama basis kejuangan,” tutur Panggah.
Terkait basis kejuangan, Panggah menuturkan bahwa setiap kader maupun caleg Partai Golkar yang berlaga dalam kontestasi Pemilu selalu ditanamkan ideologi kekaryaan secara perlahan.
Sehingga, kerja politik untuk pemenangan tak bisa langsung dilakukan. Sebab, menurut Panggah, pemahaman ideologi menjadi hal yang utama dalam kemenangan partai berlogo pohon beringin tersebut.
“Kita mempertahankan ideologi Pancasila dan doktrin kekaryaan, sehingga kader secara perlahan bisa menangkap apa maknanya. Ini selalu saya sampaikan di setiap pertemuan,” jelasnya.
Setelah pemahaman kuat kader miliki, langkah selanjutnya yang Panggah sebut ialah kekompakkan tim di lapangan. Dalam hal ini, penting bagi seluruh anggota tim untuk menyatukan visi dan tujuan bersama.
“Kalau hanya mementingkan egonya masing-masing, maka kekompakkan ini tidak bisa terwujud, jadi harus dipahamkan juga. Kita ini akan mencapai tujuan bersama, itu harus kompak,” paparnya.
Tak hanya itu, pemetaan lokasi, khususnya di dapil yang potensial juga menjadi sangat penting.
“Ketiga, kita memetakan kira-kira daerah mana saja yang punya potensi untuk naik kursi. Alhamdullilah antara pemetaan kita dengan target itu hampir bersamaan, kecuali satu dapil yang harusnya dapat 2 lagi. Dari 6 dapil yang kita petakan, setidaknya 5 dapil berhasil,” tandasnya. {sumber}