Berita Golkar – Nilai-nilai toleransi, spirit dari nilai-nilai luhur Empat Pilar Kebangsaan dan suasana keharmonisan dalam perbedaan serta penghormatan atas pluralisme benar-benar tampak nyata dalam kegiatan buka puasa bersama saudara-saudara umat muslim serta berbagi santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang digelar Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi di Jero Kawan, Jl. Raya Canggu No.88 Lingkungan Silayukti, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Kamis malam (28/3 2024).
Puluhan anak yatim piatu dan umat muslim ini turut merasakan indahnya bulan penuh berkah Ramadhan dengan mengikuti buka puasa bersama sudah kesekian kalinya dilakukan rutin tiap tahun digelar di Jero Kawan oleh wakil rakyat yang dikenal santun dan bersahaja ini yang kali ini digelar dengan mengusung tema “Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim: Saling Berbagi di Bulan Puasa Yang Penuh Berkah”.
Istimewanya acara juga dihadiri Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya yang diwakili staf ahli Kepala Bidang Ideologi Komang Kusuma Edi. Hadir pula Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Bali, Andry Novijandri bersama jajaran Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Kabupaten/Kota se-Bali. Hadir pula keluarga besar Adyaksa, Yayasan Al Ikhlas, keluarga besar di Banser NU, keluarga besar FKPPI dan undangan lainnya.
“Ini kegiatan rutin tiap tahun bertemu dengan saudara-saudara muslim. Karena apa saya laksanakan ini? Karena hal ini adalah seperti apa yang dilaksanakan oleh Puri Pemecutan. Tatkala kegiatan besar di Puri Pemecutan, sebelum warga muslim dari Kepaon datang dengan tarian Rodatnya, kami belum lengkap melaksanakan kegiatan Yadnya disitu,” ungkap Gus Adhi membeberkan alasannya rutin setiap tahun menggelar acara Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim.
“Lebih jauh lagi kami menarik benang sejarah bahwa kehadiran dan keberadaan kami di Puri Pemecutan tidak lepas dari Kerajaan Majapahit. Jadi keharmonisan antar umat beragama sudah terlahir dari Kerajaan Majapahit. Maka oleh sebab itu kita sebagai penerus perjuangan dari leluhur kita, tidak ada pilihan lain, selain kita harus harmonis di semua lapisan kehidupan masyarakat dan pluralisme kita harus jalankan sebagai bentuk kita menuju kehidupan yang lebih baik,” papar Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu lebih lanjut. {sumber}