Berita Golkar – Telah terjadi ledakan hebat atas gudang amunisi milik Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya TNI AD di di wilayah Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada Sabtu (30/03). Akibat dari ledakan tersebut api membumbung tinggi terlihat hingga daerah Bantargebang, Kota Bekasi.
Tak hanya itu, lontaran amunisi akibat ledakan juga ditemukan hingga ke pemukiman penduduk sekitar lokasi. Amunisi seperti pecahan granat hingga selongsong peluru juga ditemukan terlontar hingga ratusan meter ke pemukiman penduduk.
Menanggapi ledakan yang terjadi atas gudang amunisi tersebut, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid angkat bicara. Ia menekankan agar TNI AD harus memiliki sistem keamanan dan pengamanan alutsista yang solid. Apalagi banyak gudang amunisi militer yang berada di lingkungan padat penduduk.
Sehingga apabila terjadi musibah seperti ledakan di gudang amunisi, masyarakat tak akan terdampak. Hal ini menjadi perhatian penting Meutya Hafid menyusul banyaknya masyarakat di sekitar lokasi yang panik dan khawatir apabila ledakan turut menyasar rumah mereka.
“TNI AD harus menyiapkan standar penanganan pengamanan pemeliharaan dan perawatan alutsista, terutama yang lokasi penyimpanannya berada di daerah padat penduduk seperti yang terjadi di Bekasi kemarin,” ujar Meutya Hafid kepada redaksi Golkarpedia, Minggu (31/03).
Lebih lanjut, Meutya Hafid meminta jajaran Kodam Jaya TNI AD untuk segera melakukan penyisiran ke pemukiman penduduk terkait dampak kerusakan yang mungkin timbul dari ledakan gudang amunisi ini. Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar ini juga meminta TNI AD mengganti kerugian masyarakat apabila ditemukan adanya kerusakan sarana prasarana milik mereka.
“TNI AD harus bertanggung jawab mengganti kerugian, jika ada kerugian di masyarakat akibat kejadian kebakaran itu,” tegas Meutya Hafid.
Selain menyisir dampak kerusakan, menurut Meutya paling penting dilakukan sekarang oleh jajaran TNI AD adalah penanganan yang cepat, tepat dan efektif atas risiko ledakan gudang amunisi ini.
“Penanganan insiden ini dilakukan secara cepat dan tepat guna menghindari kerusakan lebih banyak terhadap fasilitas TNI maupun warga sekitar,” tukas Meutya Hafid.
Terkait dengan permintaan Meutya Hafid, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan bahwa lokasi sekitar gudang amunisi ini sudah aman. Pasukan gabungan juga telah berhasil memadamkan api serta melakukan penyisiran ke pemukiman penduduk sekitar lokasi.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang di sekitar lokasi ini untuk tenang dan tidak perlu khawatir lagi, karena kita nilai dampaknya tidak bisa menimbulkan ledakan lagi,” kata Hasan, Ahad, 31 Maret 2024 dikutip redaksi Golkarpedia.
Meski sudah dilakukan penyisiran oleh pasukan gabungan, Hasan juga meminta bantuan masyarakat apabila menemukan selongsong peluru dan sejenisnya agar dilaporkan kepada petugas.
“Kami meminta kepada masyarakat apabila menemukan selongsong atau munisi yang terlempar untuk dilaporkan. Namun, sejauh ini semua dampak yang terjadi selongsong yang banyak terlempar sudah kami amankan semua,” pungkasnya. {redaksi}