Berita Golkar – Dua nama mencuat ke publik setelah mendapatkan surat penugasan dari DPP Partai Golkar. Dua nama itu ialah Neni Moerniaeni dan Andi Faizal Sofyan Hasdam. Hal itu dibenarkan Ketua DPD Golkar Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam. Ia menyebut, surat penugasan dari DPP untuk menjalani tahapan pilkada di daerah. “Rekomendasi Bunda Neni terbit yang pertama sebelum pileg,” kata Andi Faiz.
Kemudian, surat penugasan kedua yang tertera nama dirinya menyangkut untuk menaikkan elektabilitas. Surat ini keluar pasca-pileg tahun ini. Apalagi, saat dipimpinnya ada prestasi yang diraih. Di mana partai berlambang pohon beringin ini memperoleh jumlah suara terbanyak dengan tujuh kursi. Melebihi raihan di Pileg 2019 silam.
“Semua kader Golkar di Bontang yang akan maju di pilkada tentu bakal disurvei oleh DPP. Baik yang dapat surat penugasan atau tidak. Jadi, surat penugasan ini bukan bersifat rekomendasi. Dua hal yang berbeda itu,” ucapnya.
Survei pertama ini akan dilaksanakan di akhir April. Hasil survei pertama ini tentunya akan mengerucut siapa yang diusung. Kemudian, survei kedua dilaksanakan di awal Juni mendatang. Khusus di Bontang, karena calon yang mau maju, hanya beberapa memang sudah terlihat mengacu hasil survei pertama.
Survei kedua ini untuk menentukan arah koalisi. Terakhir di Agustus. Ini merupakan survei keamanan. “DPP akan menugaskan calon yang memiliki survei tertinggi di masyarakat,” tutur dia.
Disinggung jika potensi hasil survei dirinya tinggi, maka politikus Partai Golkar ini bakal mempelajari dinamika politik di Bontang. Utamanya, dengan regulasi yang mengatur terkait syarat paslon yang diusung jika terpilih sebagai anggota dewan.
“Saya akan mempelajari, apakah bisa cuti atau harus mundur. Belum lagi faktor koalisi. Karena maju ini untuk mencari kemenangan, bukan hanya sekadar ikut,” terangnya.
Pada prinsipnya, DPD II Golkar Bontang menunggu arahan dari DPP. Sejatinya, di penugasan kedua ini nama Neni Moerniaeni sudah otomatis masuk. Pun demikian dengan yang masuk dalam survei. Bahkan seluruh calon yang maju dari parpol lain juga ikut dalam survei.
“Nanti dilihat yang tertinggi. Siapa yang tertinggi di kader Golkar yang tertinggi,” sebutnya. Ia pun memastikan Golkar Bontang akan mengusung kadernya sendiri di pilwali mendatang.
Diketahui, ibu dan anak ini memang memiliki perjalanan politik yang panjang. Neni Moerniaeni merupakan mantan wali kota dan mantan ketua DPD II Golkar Bontang. Sementara, Andi Faiz menjabat ketua dewan saat ini.
Sebagai informasi, hasil pileg kali ini, Golkar mendapat jatah tujuh kursi. Rinciannya, tiga dari dapil Bontang Selatan melalui Alfin Rausan Fikry, Yassier Arafat, dan Nursalam. Kemudian, tiga kursi dari dapil Bontang Utara, yaitu Andi Faiz, Rustam, dan Ubayya Bengawan.
Satu slot lagi diperoleh dari Dapil Bontang Barat, yaitu Aloysius Roni. Adapun syarat untuk maju dalam kontestasi politik ini minimal memiliki lima kursi di dewan. Artinya, Golkar tak perlu koalisi dengan parpol lain. {sumber}