Berita Golkar – Utsawa Dharma Gita (UDG) IX Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) secara resmi dibuka oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, pada Jumat (12/4/2024), di Lapangan Sukadamai Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta dengan tema utama
“Meningkatkan Literasi Sastra Suci untuk Pembangunan SDM Hindu yang Moderat dan Kompetitif”.
Bupati Indah Putri Indriani menyampaikan bahwa keputusan untuk maju jadwal pelaksanaan UDG IX Tingkat Provinsi Sulsel menjadi tanggal 12 April 2024, bertujuan memberikan waktu istirahat bagi peserta sebelum masuknya jadwal sekolah pada tanggal 16 April 2024.
“Penyelenggaraan acara ini kami majukan ke tanggal 12 April, mempertimbangkan adanya waktu istirahat bagi peserta sebelum masuknya jadwal sekolah pada tanggal 16 April. Keputusan ini kami ambil dengan pertimbangan yang matang,” jelasnya.
Indah Putri Indriani juga menyampaikan kegembiraannya melihat antusiasme peserta dalam mengikuti UDG IX Tingkat Sulsel.
“Dengan partisipasi peserta mencapai kurang lebih 400 orang, saya ingin mengucapkan selamat datang kepada seluruh official, peserta, dan pendamping, di desa Sukadamai kecamatan Sukamaju, yang merupakan kampung moderasi beragama. Terima kasih juga kepada Forkopimcam atas dukungannya,” ucap Indah.
Dia menambahkan bahwa Luwu Utara adalah daerah yang sangat heterogen, dengan beragam agama, suku, adat, budaya, dan RAS yang menyatu dan berbaur di dalamnya.
“Semua keberagaman ini adalah kekuatan bagi kami. Oleh karena itu, kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga kerukunan di antara semua elemen masyarakat,” tambahnya.
Bupati Lutra dua periode ini juga mengajak semua untuk beraktivitas dengan memegang teguh norma dan etika yang baik antarpemeluk agama yang berbeda.
“Mari kita beraktivitas sesuai dengan keyakinan masing-masing, dengan diiringi oleh dukungan Pemda Kabupaten Luwu Utara,” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Kepala Kementerian Agama Sulsel, Muhammad Tonang, menekankan pentingnya meningkatkan kerukunan antarumat beragama. “Kami mengajak semua umat beragama untuk bersatu demi meningkatkan kerukunan di Sulawesi Selatan,” ajak Tonang.
Dia juga menyoroti peran penting kegiatan keagamaan seperti UDG dalam meningkatkan pemahaman dan penghayatan ajaran agama Hindu di Indonesia.
“Naskah Dharma Gita dari kitab Weda mengandung nilai-nilai spiritual, etika, dan estetika yang tinggi, memberikan tuntunan agama Hindu dalam aspek takwa, susila, dan agama,” jelasnya.
Tonang juga menegaskan komitmennya untuk hadir dalam kegiatan UDG IX Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Desa Sukadamai, Kabupaten Luwu Utara, sebagai bagian dari upaya membangun kerukunan antarumat beragama di provinsi ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Luwu Utara, Rusydi Hasyim, menyatakan harapannya agar literasi pembacaan kitab suci terus digaungkan melalui kegiatan UDG. “Semoga kegiatan ini juga dapat mempererat ikatan tali silaturahmi dan kerukunan antarumat beragama,” ujarnya.
Rusydi menegaskan bahwa kegiatan UDG memiliki peran serupa dengan MTQ dalam Islam, sehingga perlu terus didorong dan digaungkan. “Kami berharap UDG dapat mempererat kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin dengan baik di Kampung Moderasi ini,” tambahnya.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kondisi kerukunan antar umat beragama di Sulsel. “Semoga kehidupan beragama di desa Sukadamai tetap aman, nyaman, dan semakin membaik,” pungkasnya.
Kegiatan UDG IX Sulsel juga diikuti oleh kabupaten Luwu Timur, Tana Toraja, Palopo, Makassar, dan Sidrap, serta dihadiri oleh berbagai lembaga dan instansi terkait dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. {sumber}