Berita Golkar – Di bawah kepemimpinan Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin, pengendalian inflasi di Kalsel meraih sejumlah pencapaian. Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Wahyu Pratomo dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Kalsel yang dihadiri dan dibuka langsung Paman Birin.
Wahyu menyampaikan sejumlah capaian yang dimaksud. “Sebuah apresiasi atas kepemimpinan dan teladan dari Bapak Gubernur dan seluruh pimpinan daerah yang ada di Kalsel, sehingga inflasi di Kalsel secara tahunan pada tahun 2023 tercatat 2,43 persen year-on-year, di bawah angka nasional 2,61 persen,” banding Wahyu.
“Pencapaian inflasi yang terkendali ini, juga menempatkan Provinsi Kalsel peringkat 9 terendah secara nasional. Patut kita syukuri, karena Kalsel juga berhasil meraih penghargaan sebagai TPID Provinsi Terbaik di wilayah Kalimantan tahun 2023,” ujar Wahyu dalam rakor di Hotel G Sign Banjarmasin pada Jumat (3/1) pagi.
Atas capaian ini, Paman Birin menyampaikan bahwa Kalsel tidak cepat berpuas diri. “Kita akan memperkuat lagi upaya pengendalian inflasi di Kalsel, meskipun sudah ada beberapa capaian di tahun 2023. Mudah-mudahan di tahun 2024, TPID menjadi semakin solid dan kuat dalam menjaga kestabilan inflasi di Kalsel,” harap Paman Birin.
Wahyu menilai proses penyusunan rencana aksinya lebih lancar dan lebih baik dari tahun lalu. Menurutnya, kualitas dari proker SKPD semakin baik, semakin beragam, dan didukung dengan ketersediaan komposisi anggaran.
Tindak lanjut dari hal ini adalah dilaksanakannya penandatanganan naskah Kesepakatan Bersama Rencana Aksi Pengendalian Inflasi di Provinsi Kalsel tahun 2024 secara langsung oleh sejumlah pimpinan serta perwakilan SKPD terkait. Penandatanganan ini dilakukan oleh Biro Perekonomian Setdaprov, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Rakor ini bertema “Penguatan Ketahanan Pangan melalui Optimalisasi Peran BUMD/BULD”. Wahyu menyampaikan bahwa BUMD memegang peran strategis dalam penurunan inflasi, terutama untuk menjaga sisi distribusi. “Ke depan, kami melihat peran strategis dari BUMD pangan dalam penurunan inflasi, terutama untuk menjaga sisi distribusi,” sampainya. Selain itu, Wahyu juga mengatakan bahwa program ini sejalan dengan tema RPJMD Kalsel yang ingin mengarahkan Kalsel menjadi gerbang penyangga IKN.
Kegiatan ini turut dihadiri bupati dan wali kota maupun yang mewakili se-Kalimantan Selatan, sejumlah perwakilan Forkopimda, SKPD provinsi serta kabupaten/kota se-Kalsel, serta instansi vertikal. {sumber}