Berita Golkar – Partai Golkar menunjukkan taringnya di Sumatera Utara pada Pemilu 2024. Total 230 kader asal Sumut duduk di DPRD kabupaten kota dan DPRD Provinsi. Sedangkan 8 kader lainnya berhasil duduk di DPR RI. Total ada 238 kader yang memenangkan Pemilu tahun ini.
Di Sumut saja, dari 33 kabupaten kota, Partai Golkar memimpin perolehan suara di 14 kabupaten kota. Dengan kata lain 14 kursi Ketua DPRD di 14 kabupaten/kota di Sumut akan diduduki oleh kader Golkar. Sedangkan di 16 kabupaten kota Kader Golkar akan mengisi jabatan wakil Ketua. Artinya hanya 3 kabupaten kota Golkar tidak mendapat kursi pimpinan DPRD.
Berkaca dari hasil Pileg ini, sosok Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah adalah sosok yang paling pantas dan layak untuk diusung DPP Golkar sebagai Calon Gubernur Sumut pada Pilkada Serentak 27 November 2024 nanti.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Politik Sumatera Utara yang juga merupakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Medan Area, Dr Walid Mustafa Sembiring, S.Sos, M.IP, Sabtu (4/5/2024).
Menurutnya Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) merupakan salah satu pilkada yang mendapat perhatian nasional, karena dianggap sebagai salah satu barometer politik nasional. Sejak pertama kali digelar secara langsung, kontestasi Pilgub Sumut sering diikuti oleh tokoh nasional, meski tokoh nasional itu tidak selalu terpilih menjadi gubernur Sumatera Utara.
Pilkada Sumut kali ini menarik perhatian karena Golkar sebagai partai pemenang dalam Pileg di Sumatera Utara memberikan penugasan (rekomendasi) kepada dua nama untuk nantinya diusung sebagai Calon Gubernur Sumut tahun 2024. Yakni Musa Rajekshah dan Bobby Nasution.
“Meskipun DPD Golkar Sumut di bawah kepemimpinan Musa Rajekshah telah membuktikan keberhasilannya membawa kemenangan pada pileg DPRD Sumut kemarin serta menambah kursi bagi kursi DPR-RI dari Sumut, namun rekomendasi atau penugasan masih atas dua nama, yakni Musa Rajekshah sendiri dan Bobby Nasution, ini kan menarik,” ungkapnya.
Ia mengakui belum ada keputusan final dari DPP Golkar siapa yang akan benar-benar diusung untuk Pilgub Sumut. Mengingat kedua tokoh ini tidak dapat disandingkan menjadi pasangan calon gubernur-wakil gubernur, dikarenakan profil politik kedua tokoh tersebut lebih cocok menjadi Gubernur daripada menjadi orang kedua.
“Jika berbasis pada kondisi objektif dan faktual di tingkat lokal serta upaya membangun konsolidasi internal partai yang kuat dan solid, tentunya DPP Partai Golkar sudah sepantasnya mengusung Musa Rajekshah sebagai Calon Gubernur dari Partai Golkar. Selain karena beliau kader partai dan merupakan bagian dari penguatan internal partai, Musa Rajekshah juga terbukti berhasil membawa kemenangan bagi Partai Golkar di Sumatera Utara”.
Kini, Musa Rajekshah dan Bobby Nasution sama-sama menghormati keputusan DPP Partai Golkar untuk memutuskan siapa yang akan diusung menjadi calon gubernur Sumut nantinya. Menuju keluarnya keputusan DPP Partai Golkar tersebut, dinamika politik di Partai Golkar Sumut pun mulai bergeliat.
“Sekali lagi, menurut saya bahwa penentuan Calon Kepala Daerah adalah hak dari pengurus DPP partai, dalam hal ini Ketua Umum, begitu juga halnya dengan partai Golkar. Saya yakin dengan pengalaman yang sangat mumpuni sebagai partai besar, DPP Partai Golkar akan lebih objektif dalam menentukan keputusan yang didasarkan pada kondisi faktual di lapangan baik dalam konteks kepentingan Masyarakat Sumatera Utara secara lebih luas dan juga konsolidasi partai Golkar di Sumatera Utara. Pilihan paling rasional bagi Partai Golkar saat ini menurut hemat saya ada mengusung Musa Rajekshah sebagai Calon Gubernur Sumut pada Pilkada Tahun 2024 ini,” pungkasnya.
Meski tensi politik menuju Pilgub Sumut di Partai Golkar sedang tinggi, Ketua Laboratorium Ilmu Politik FISIP USU, Muhammad Ardian berharap semua pihak bisa menahan diri dan berpolitik dengan kepala dingin. Kedewasaan para politisi di Partai Golkar akan diuji pada Pilkada 2024 ini.
Ia meyakini, siapapun nantinya yang diusung Golkar pada Plikada Sumut akan memberikan yang terbaik dan bisa membawa Sumut ke arah perubahan yang lebih baik. “Siapapun yang diusung dan memenangkan Pilkada Sumut mudah-mudahan membawa berkah dan manfaat bagi warga Sumut. Jangan sampai Pilkada yang harusnya untuk kesejahteraan rakyat malah menciptakan perpecahan,” ungkap Ardian.
Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah mengaku sudah bertemu dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Ia mengajak Bobby untuk berjuang bersama secara sehat demi mendapatkan rekomendasi sebagai Calon Gubernur Sumut dari Golkar.
“Kami bertemu dengan Bobby sebelum Ketua (Airlangga Hartarto) berangkat Umrah dan saya sampaikan bahwa penugasan ini adalah untuk kita berjuang bukan untuk persaingan dan biarkan ketua umum yang menentukan,” ujar pria yang akrab disapa Ijeck ini saat acara Halalbihalal DPD Golkar Sumut di Jalan Sudirman, Sabtu (27/4/2024).
Ijeck mengaku tidak ada masalah dengan penugasan sebagai Cagub lebih dari satu nama, karena di daerah lain penugasan ada yang satu nama, ada yang dua dan tiga nama. Ia bersyukur dengan situasi ini karena berarti Golkar diperhitungkan sampai diperhatikan betul soal penugasan ini.
“Pada kesempatan ini, kalau ditanya saya siap atau tidak, dengan mengucap Bismillahi Rahmanir Rahim, saya siap untuk menjadi Calon Gubernur Sumut. Kalau Allah nanti menentukan, apapun usaha kita akan kembali pada Allah SRT. Untuk itu kami mohon doa seluruh pemuka agama, alim ulama agar Sumatera Utara mendapat pemimpin yang amanah, yang memikirkan Sumatera Utara, yang menjaga kekompakan rakyat Sumatera Utara,” pekik Ijeck yang disambut tepuk tangan para kader yang hadir.”
“Saya pribadi juga meminta, semoga perjalanan ini kedepan tidak jadi perpecahan di seluruh lapisan masyarakat. Perjuanngan ini bukan akhir kehidupan dan pencapaian prestasi. Siapain yang ditunjuk DPP Golkar jangan jadi kekecewaan, tetap kita harus berjuang. Sekali laga saya mohon jaga kekompakan dam kebersamaan. Semoga partai Golkar bisa meraih kemenangan 60 persen pada Pilkada 2024,” tegasnya. {sumber}