Berita Golkar – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 yang mencapai 5,11% menunjukkan tren pemulihan ekonomi yang berada pada jalur yang tepat dan semakin solid. Bahkan, capaian impresif ini tentunya sudah melebihi kondisi sebelum Covid-19.
“Hal ini tidak terlepas dari aktivitas produksi yang semakin meningkat. Diantaranya terlihat dari Prompt Manufacturing Index (PMI) yang masih berada di Zona Ekspansi yang mencapai 52,80%. Selain itu, mobilitas masyarakat juga semakin meningkat yang ditunjukkan peningkatan jumlah penumpang di seluruh moda transportasi,” kata Puteri kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Tak hanya itu, realisasi investasi juga semakin menguat yang tercermin dari realisasi penanaman modal yang tumbuh 22,07% (yoy) dan belanja modal pemerintah yang juga tumbuh hingga 17,76% (yoy).
Kemudian, daya beli dan konsumsi masyarakat juga terjaga yang turut didorong momen Ramadan. Tercermin dari indeks penjualan ritel yang tumbuh 3,63% (yoy), belanja bantuan sosial yang tumbuh 20,71% (yoy), serta jumlah uang yang beredar tumbuh 6,36% (yoy). Beberapa indikator ini menunjukkan kondisi perekonomian yang terus pulih dan semakin bangkit.
Meski dihadapkan dengan kondisi ketidakpastian global akibat eskalasi ketegangan geopolitik, pelemahan nilai tukar, hingga penurunan harga komoditas, justru ekonomi Indonesia mampu tumbuh diatas 5% yang ditopang oleh kuatnya aktivitas ekonomi domestik.
“Sehingga, melihat realisasi ini, kami yakin pertumbuhan ekonomi pada kuartal berikutnya masih akan tetap tumbuh positif dan tinggi. Terutama pada kuartal II yang secara tren selalu menunjukkan realisasi yang lebih tinggi dibandingkan kuartal I,” ujarnya.
Terlebih, juga mendapat dorongan dari momentum ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, yang pastinya dapat mengangkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga maupun sektor transportasi dan ritel. Selain itu, pemerintah juga terus menopang konsumsi masyarakat melalui berbagai bantuan sosial dan subsidi sebagai bantalan untuk melindungi daya beli masyarakat. “Untuk itu, kami yakin dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% sepanjang tahun 2024,” ujarnya.
Lewati Masa Krisis
Selama periode pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga memberikan mandat kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, lanjut Puteri, terbukti telah mampu membawa ekonomi Indonesia melewati masa krisis akibat pandemi Covid-19.
Bahkan, akhirnya bisa pulih lebih cepat dan tumbuh di kisaran 5 persen. Karenanya, capaian ini tentu menjadi modal yang kuat yang dipersiapkan untuk mengejar target pertumbuhan 6-7% seperti yang diusung pemerintahan berikutnya di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Untuk itu, kita perlu lanjutkan hilirisasi, industrialisasi, pemerataan pembangunan, transisi energi hijau, pembangunan lumbung pangan, hingga pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM,” jelasnya.
“Kita perlu perluas hilirisasi di berbagai sektor seperti perkebunan, perhutanan, perikanan, UMKM, dan sektor digital. Contohnya, pada komoditas nikel yang setelah dilakukan hilirisasi mampu menghasilkan penerimaan perpajakan hingga Rp17,96 triliun pada tahun 2022 atau naik sebesar 10,8 kali lipat dibandingkan tahun 2016 yang hanya Rp1,66 triliun,” lanjutnya.
Selain itu, hilirisasi juga mampu membuka lapangan kerja. Contohnya di Sulteng, dimana sebelum hilirisasi, hanya 1.800 tenaga kerja yang terserap di dalam pengolahan nikel. Tapi, setelah hilirisasi, menjadi 71.500 tenaga kerja yang bisa bekerja. Artinya, terjadi lompatan yang luar biasa.
“Itu baru contoh pada 1 (satu) komoditas di 1 (satu) provinsi. Bagaimana kalau hilirisasi yang sedang berjalan ini bisa kita teruskan. Pastinya juga akan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian dan penyerapan tenaga kerja yang jauh lebih besar. Dengan begitu, kita bisa mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas,” pungkasnya. {sumber}