Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Azhar mendorong realisasi MRT Tomang-Medansatria, sehingga bisa menekan kemacetan di jalanan.
Anggota fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta itu berharap, pembangunan Mass Rappit Transport (MRT) Jakarta koridor barat-timur rute Tomang-Medansatria, Bekasi, bisa menekan kemacetan lalu lintas.
Terutama di sekitar wilayah Medansatria, Bekasi, serta dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah Jakarta dan sekitarnya. Saat ini, Pemerintah Kota Bekasi sedang dalam tahap pengusulan luasan lahan untuk pembangunan MRT Fase I tahap I tersebut.
Menurut dia, proyek MRT koridor timur barat nantinya akan meliputi tiga provinsi. Yakni Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
“Ini akan membentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja di Kabupaten Tangerang hingga Cikarang di Kabupaten Bekasi,” kata Taufik Azhar dikutip dari situs DPRD DKI Jakarta.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, proyek MRT koridor timur-barat tersebut terbagi menjadi dua fase. Fase I terbagi lagi menjadi dua tahap. Fase I tahap I sepanjang 24,5 kilometer akan membentang dari Medansatria hingga Tomang, Jakarta Barat.
Fase I tahap 2 dengan panjang 9,2 kilometer membetang dari Tomang hingga Kembangan. Berikutnya, fase 2 mencakup pembangunan rute Kembangan-Balaraja sepanjang 50,4 kilometer.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakaeta, Tuhiyat menyebutkan, pembangunan MRT koridor timur-barat fase I tahap I akan dimulai dari wilayah Jakarta.
“Pembangunan ini merupakan bagian dari pengembngan jaringan MRT koridor utara-selatan yang merupakan tulang punggung jaringan transportasi massal berbasis rel di selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin,” katanya.
“Peletakan batu pertama pembangunan proyek MRT Jakarta timur-barat tersebut akan dilakukan pada Agustus 2024. Targetnya, selesai pada 2031,” sambungnya. {sumber}