Berita Golkar – Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi siap mencalonkan kembali menjadi Gubernur Lampung dua periode di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lampung 2024.
Kinerjanya terbukti setelah lima tahun memimpin Provinsi Lampung dengan visi “Rakyat Lampung Berjaya”. Arinal Djunaidi mengatakan, visi tersebut telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2019-2024.
Dalam mewujudkan visinya, Arinal Djunaidi membangun ekonomi kerakyatan terutama pada sektor pertanian untuk peningkatan kesejahteraan petani melalui Program Kartu Petani Berjaya (KPB), pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)dan pembangunan desa.
Program KPB sendiri bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani menuju kesejahteraan melalui upaya penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Program ini menghubungkan semua kepentingan pertanian dengan tujuan mencapai kesejahteraan petani. Program ini adalah upaya menjaga ketersediaan benih, bibit dan pupuk, penanganan panen dan pasca panen, pendampingan budidaya, ketersediaan teknologi pertanian, pemodalan, manajemen resiko usaha tani, jadwal tanam, penyaluran air irigasi.
Adapun pihak-pihak yang terlibat antara lain supplier, distributor, perbankan, petani, pembeli dan Pemerintah Provinsi Lampung. Jika dilihat dari produksi pangan, Provinsi Lampung mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan telah berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Lampung juga berperan dalam mendukung swasembada pangan nasional melalui beberapa komoditas hasil pertanian dengan produksi tanaman pangan yang melimpah, yakni padi, jagung, ubi kayu dan kedelai. Produksi Hortikultura juga sangat baik.
Sejak ia memimpin, Pemerintah Provinsi Lampung telah menorehkan 155 penghargaan baik di tingkat Kementerian/Lembaga dan masyarakat. Angka kemiskinanpun berkurang dari 12,62 persen pada Maret 2019, menjadi 11,11 persen pada Maret tahun 2023. Tingkat pengangguran pun menurun dari 4,52 persen pada 2022 menjadi 4,23 persen pada 2023. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung juga terus mengalami peningkatan, dengan NTP Provinsi Lampung yang mencapai 109,36.
Dengan kinerja yang gemilang, ia berharap ke depan visinya dapat terus dilanjutkan dengan terus memperkuat pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor industri pengolahan berbasis pertanian untuk meningkatkan nilai tambah.
“Karena kita tidak hanya bicara produksi pada sisi hulu, tetapi produktivitas yang di dalamnya mencakup efisiensi produksi, kapasitas sumber daya manusia, penerapan teknologi, juga inovasi dalam proses hilirisasi sektor pertanian. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, agar sektor pertanian mampu memberikan kesejahteraan yang lebih tinggi bagi mayoritas rakyat,” ujarnya. {sumber}