Berita Golkar – DPD Partai Golkar Jawa Barat optimistis bisa memenangkan Pilkada 2024 di 17 Kabupaten/Kota Jawa Barat dengan menargetkan 60 persen suara.
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, MQ Iswara menjelaskan berdasarkan survei kepada semua bakal calon kepala daerah yang ditugaskan oleh DPP Partai Golkar baik untuk provinsi maupun Kabupaten/Kota Jawa Barat hasilnya sangat baik.
Sebelumnya, Golkar Jabar memenangkan Pilkada 2020 untuk pemilihan anggota DPR RI maupun DPRD Kabupaten/Kota di Jawa Barat dimana terjadi kenaikan raihan kursi. Untuk pileg DPR RI dari 14 kursi menjadi 17 kursi, provinsi dari 16 kursi menjadi 19 kursi, dan DPRD Kabupaten/Kota di Jawa Barat dari 194 kursi menjadi 207 kursi.
“Jadi ini memberikan modal yang sangat kuat bagi kami setelah kami kemarin menang di Pilkada 2020. Kami menang pileg,” kata Iswara kepada wartawan di Bandung, Minggu (26/5/2024)
Begitu pun dengan hasil survei Pilkada 2024 pada pilkada gubernur maupun Kabupaten/Kota Jawa Barat dinilai sangat baik. “Alhamdulillah semua kader kita yang ditugaskan yang mendapatkan surat tugas hasil survei pertamanya sangat baik,” katanya.
Bahkan, berdasarkan hasil survei, Wakil Ketua DPD Golkar Jabar, Ridwan Kamil (Kang Emil) menduduki puncak teratas. Baik secara popularitas, akseptabilitas, maupun elektabilitas. “Saya buka saja ya, untuk popularitas angkanya sudah di 97,5%, kemudian di akseptabilitas 93, 6%, di top of mind juga tertinggi,” ujarnya.
“Dan yang paling penting di tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Kang Emil itu sangat tinggi 91,8%,” sambungnya.
Iswara mengaku optimis Ridwan Kamil akan memenangkan Pilgub Jabar 2024 jika kembali ditugaskan Ketua Umum Golkar pada Pilkada 2024. Pasalnya, dari semua survey termasuk simulasi dengan semua kompetitor, Mantan Gubernur Jabar periode 2018-2023 ini menduduki posisi paling tinggi.
“Kami sangat yakin bahwa Kang Emil kembali menang di Jawa Barat. Kalau di Jawa Barat kan tadi Alhamdulillah sudah aman, kita tinggal mencari pasangan untuk wakilnya,” ungkapnya.
Golkar Jabar juga tidak menampik jika Kang Emil ditugaskan pada Pilgub DKI, maka pihaknya sudah menyiapkan beberapa nama calon lainnya. “Nama-namanya masih belum bisa kita buka karena harus ada persetujuan Ketua Umum Golkar dulu, karena kang Emil belum pasti apa ke DKI atau Jawa Barat,” tegasnya.
Iswara menyebutkan, pada Pilkada 2024 sesuai dengan arahan Ketua Umum, Golkar Jabar akan tetap berkoalisi dengan beberapa partai politik yang sama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni terdiri dari Partai Gerindra, Demokrat, dan PAN kecuali jika pada kondisi daerah tersebut tidak memungkinkan.
Khusus untuk Pilgub Jabar 2024, pihaknya juga sudah menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik lainnya seperti PAN, PSI, dan PDIP Jabar.
“Demokrat sudah datang ke Golkar Jabar. Mereka menyatakan siap berkoalisi. PAN pun sama, juga PSI. Bahkan Ketua PDIP Jabar Pak Ono sudah datang ke sini dan siap berkoalisi,” katanya.
Sementara itu, untuk Pilkada Kota Bandung 2024, berdasarkan hasil survei dari 10 nama 4 di antaranya kader Golkar menempati posisi tertinggi. Beberapa nama calon dari Partai Golkar di antaranya Atalia Praratya Ridwan Kamil, Dandan, Arfi dan Edwin Senjaya. “Jadi insyaallah untuk Kota Bandung kami optimis ya untuk Pilwakot 2024,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan data hasil dari survei tersebut maka para calon harus bekerja dengan lebih keras lagi termasuk ada syarat beberapa masukan dari partai Golkar yang harus diikuti. “Dua bulan kemudian kita survey lagi. Nah, dua bulan kemudian baru kita putuskan,” ujarnya.
Berkenaan dengan surat tugas, ia menyebutkan Ketua Umum masih membuka ruang kepada calon lainnya. Jadi ketika mereka ikut daftar dan melihat survey otomatis mereka mendaftar di Partai Golkar.
“Yang menarik dari 54 orang kemudian menjadi 61. Partai Golkar ini bukannya berkurang yang daftar semakin banyak. Mungkin karena kemenangan kita di Pileg 2024 yang menjadi dasar pada Pilkada November nanti,” ungkapnya.
Iswara menambahkan, Golkar juga sudah menjalin komunikasi politik dengan parpol lainnya seperti Partai Gerindra dan PSI. “Itu sudah MoU mereka,” pungkasnya. {sumber}