Berita Golkar – Ketua DPD Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar atau Bang Zaki mengatakan, Golkar sangat berhati-hati dalam menentukan pilihan cagub DKI Jakarta.
Sebab, meski akan bertransformasi menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Jakarta akan tetap menjadi barometer politik dan ekonomi Indonesia. Salah satunya calgub DKI Jakarta.
“Jakarta tetap menjadi barometer Indonesia. Oleh karena itu, Golkar sangat hati-hati dalam pengambilan keputusan ini (cagub DKI Jakarta),” kata Bang Zaki saat wawancara di televisi swasta, Rabu (5/6).
“Kami juga memiliki perhitungan yang realistis dan politis,” sambungnya.
Sementara itu, nama Ridwan Kamil juga diusulkan oleh Golkar untuk maju pada Pilkada Jawa Barat (Jabar). Pasalnya, Jabar merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbesar, jika dilepas hal ini tentu akan merugikan partai.
“Jawa Barat dengan pemilih terbanyak menjadi bagian penting bagi Golkar. Banyak pertimbangan yang akan dibicarakan dan didiskusikan,” ungkap Bang Zaki.
Ia pun turut menyampaikan bahwa hasil survei Ridwan Kamil di Jabar lebih besar dibanding di Jakarta. Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan, karena potensi untuk menang di Jawa Barat jauh lebih tinggi.
“Terkait apakah Kang Emil mendapat dukungan partai lain, itu urusan partai lain mendukung, yang penting nanti bagaimana Golkar bisa berperan di Pilkada Jabar maupun Jakarta,” tuturnya.
Adapun saat ini Golkar memiliki tiga nama calon yang sedang dipertimbangkan untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta. Ketinya yakni Ahmed Zaki Iskandar, Ridwan Kamil dan Erwin Aksa. Dengan keputusan akhir berada di tangan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Semua keputusan ada di Ketua Umum. Dengan 10 kursi yang kami miliki di DPRD Jakarta, dan posisi sebagai wakil pimpinan, Golkar memiliki peluang besar untuk mencalonkan cagub dan cawagub di Jakarta,” jelas Bang Zaki. {sumber}