Berita Golkar – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Dave Laksono, mengatakan wacana mengawinkan Ridwan Kamil dengan Bima Arya Sugiarto memerlukan kesepakatan dari para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dave merespons pertanyaan Tempo soal peluang memasangkan Ridwan Kamil dengan Bima Arya setelah Bima mendapat rekomendasi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju di pemilihan gubernur Jawa Barat 2024.
“Itu keputusan strategis yang butuh pembahasan yang serius. Biar nanti para ketua umum yang memutuskan sebelum kita ambil sikap yang permanen,” kata Dave saat dihubungi Tempo, Sabtu, 8 Juni 2024.
Dave mengatakan sampai saat ini Golkar belum memutuskan apakah Ridwan Kamil, yang merupakan kader Golkar, untuk maju di Pilgub Jabar atau Jakarta. Sampai saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas dari Golkar untuk Pilgub Jakarta dan Jawa Barat.
“Nanti akan kita umumkan ketika sudah final akan calon-calonnya. Kan kita sedang merampungkan seluruh calon kepala daerah se-Indonesia,” ujar Dave.
Sebelumnya beredar surat rekomendasi DPP PAN yang mengusung bekas Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024. Berdasarkan surat rekomendasi DPP PAN yang dilihat Tempo, Tim Pilkada DPP PAN telah menyetujui dan merekomendasikan Bima Arya Sugiarto untuk maju sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat periode 2024-2029.
“Tim Pilkada DPP Partai Amanat Nasional menyetujui dan merekomendasikan kepada Bima Arya Sugiarto sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat periode 2024-2029,” bunyi surat tersebut.
Tim Pilkada DPP PAN juga menugaskan Bima Arya untuk mencari bakal calon pendampingnya.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno membenarkan surat rekomendasi untuk Bima Arya tersebut. Namun ia menyebut surat rekomendasi itu belum keputusan final karena PAN memang menawarkan dua kadernya, Bima Arya dan Desy Ratnasari, kepada mitra koalisi untuk Pilgub Jabar.
“Belum ada kata ‘akhir’ (dalam keputusan siapa yang diusung). Seperti saya katakan di atas: kita menawarkan Desy dan Bima,” kata Eddy saat dikonfirmasi lewat aplikasi percakapan kepada Tempo.
Partai Gerindra akan mendukung Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta 2024. Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan partainya akan memberikan surat rekomendasi ke Ridwan Kamil untuk maju di pemilihan gubernur DKI Jakarta. Dasco meyakini Golkar juga akan mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
“Bahwa Ridwan Kamil akan direkomendasikan maju di DKI Jakarta,” kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Juni 2024.
Menanggapi rekomendasi Gerindra, Ketua DPP Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, mengatakan status Ridwan Kamil ke mana masih menunggu keputusan partai.
“Tentu atas berbagai pertimbangan Ketua Umum kami dan tim Pilkada DPP Partai Golkar akan memikirkan atau mengkajinya secaf mendalam terkait dengan rekomendasi tersebut,” kata Ace di kompleks DPR RI, Selasa, 4 Juni 2024.
Ace menuturkan saat ini Golkar masih mempertimbangkan hasil survei di Provinsi Jawa Barat maupun Jakarta. Golkar sebelumnya memberikan surat tugas kepada Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar dan Jakarta.
“Dua-duanya masih mungkin. Sekali lagi kita lihat hasil survei dan tentu ketum kami Pak Airlangga beserta tim pemenangan pemilu dalam penentuan calon kepala daerah akan mempertimbangkan banyak hal,” tutur Ace.
Ace mengungkapkan keputusan di mana Ridwan Kamil berkontestasi akan diputuskan paling lambat menjelang pendaftaran.
Ridwan Kamil sebelumnya membenarkan mendapat dua surat penugasan dari DPP Golkar maju pada Pilkada 2024.
“Saya itu mendapatkan dua surat penugasan, satu di Jabar, dua di DKI (Jakarta). Jadi, suratnya dua,” kata dia saat menghadiri Rakerda Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Jabar di Bandung, Kamis, 23 November 2023.
Mengenai ke mana akan menentukan arah politiknya pada 2024, Ridwan Kamil mengaku masih memprioritaskan untuk tetap berada di Jabar. Namun, berdasarkan surat tugas yang diberikan DPP Golkar, tidak menutup kemungkinan dia akan berkiprah di Jakarta.
“Karena dikasih dua, prioritas tetap di Jabar, tapi diminta tetap mencoba berkiprah sesuai penugasan di DKI Jakarta,” ujar Kang Emil. {sumber}