Berita Golkar – Inflasi Indonesia per Mei 2024 mampu terjaga rendah di kisaran 2,84% secara tahunan atau year on year (yoy), masih dalam kisaran target inflasi pada 2024 sebesar 1,5% sampai dengan 3,5%.
“Seperti dilaporkan Pak Gubernur inflasi Mei 2,84% yoy dibanding negara lain di G20 Rusia misalnya 7,84 % yoy, India 4,75%, Australia 3,6%, dan Amerika Serikat 3,3%. Jadi, Indonesia relatif lebih baik dari negara-negara tersebut,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendali Inflasi 2024 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Rakornas ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kepala Daerah.
Pemerintah telah memanfaatkan anggaran senilai Rp 39 triliun untuk menekan angka inflasi. Nilai tersebut setara 29% dari total pagu anggaran untuk menghadapi inflasi tahun ini sebesar Rp 124,16 triliun. “Sampai 31 Mei anggaran pusat untuk pengendalian inflasi Rp 39 triliun atau 29% dari pagu Rp 124,16 triliun,” ucap Airlangga.
Adapun porsi anggaran daerah untuk menghadapi tekanan inflasi atau tekanan kenaikan harga-harga tersebut sebesar Rp 13,56 triliun dari total pagu anggarannya sebesar Rp 92,87 triliun pada tahun ini. Artinya, baru terealisasi 14,6%.
Airlangga mengatakan, beberapa strategi yang telah dilakukan untuk meredam tekanan inflasi tersebut di antaranya dengan menggunakan kebijakan stabilisasi harga melalui operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga bantuan pangan dan subsidi pupuk. “Adapula gerakan pangan murah yang telah berhasil menekan kenaikan harga terhadap harga pangan yang lebih tinggi,” ucap Airlangga. {sumber}