Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto melaporkan bahwa tingkat inflasi nasional relatif terkendali dibandingkan dengan negara-negara ekonomi seperti Amerika Serikat dan Rusia.
Pada bulan Mei 2024, inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,84 persen secara year-on-year, yang lebih rendah dibandingkan negara-negara G20 seperti Rusia (7,84 persen), India (4,75 persen), Australia (3,6 persen), dan Amerika Serikat (3,3 persen).
Airlangga juga menyoroti pentingnya mewaspadai pergeseran perdagangan yang menyebabkan Asia Tenggara lebih banyak berdagang dengan Amerika Serikat dibandingkan dengan Cina. Untuk itu, pemerintah sedang mempersiapkan Free Trade Agreement (FTA) dengan Amerika untuk meningkatkan perdagangan.
“Di kuartal ini perdagangan ASEAN lebih tinggi ke Amerika daripada ke Cina. Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah. Jadi kita sedang mempersiapkan perdagangan dengan Amerika,” ujarnya dilansir Sabtu (15/06/2024).
Keberhasilan pengendalian inflasi di Indonesia dipengaruhi oleh kebijakan yang memastikan keterjangkauan harga melalui ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, terutama melalui bauran kebijakan fiskal moneter dan sektor riil.
“Dukungan anggaran pusat untuk pengendalian inflasi mencapai Rp39 triliun atau 29 persen dari pagu Rp124,16 triliun, sementara fiskal daerah mencapai Rp13,56 triliun dari Rp92,87 triliun,” jelas Airlangga.
Ia juga menekankan pentingnya kesinambungan pasokan domestik untuk menjaga stabilitas pangan dan mengembangkan neraca pangan untuk memantau harga-harga pangan di daerah. “Badan Pangan Nasional akan mempersiapkan penyediaan data pangan yang akuntabel untuk stabilisasi harga di daerah,” tandasnya. {sumber}