Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke maktab 72 di Mina untuk memantau kondisi jemaah haji Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Ace menyambangi JKS 10 dari Kabupaten Bandung Barat, JKS 11 dari Kabupaten Bogor, dan bertemu dengan ketua kloter dari SUB 103. Dari hasil pengawasan, Ace mencatat sejumlah permasalahan penting yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Pertama, Ace menyoroti masalah kelebihan kapasitas yang masih terjadi dan mengganggu kenyamanan jemaah selama di Mina. “Di JKS 11, yang seharusnya menampung 440 orang jemaah, ternyata hanya memiliki kapasitas sekitar 380 orang. Akibatnya, sekitar 50 orang jemaah harus dipindahkan ke tenda lain,” ujar Ace di Mina, Arab Saudi, dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Kedua, terkait dengan ketersediaan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang masih sangat terbatas. Ace menyebutkan pada waktu-waktu tertentu, terutama menjelang salat, jemaah harus mengantre cukup panjang untuk menggunakan fasilitas MCK. “Bahkan, kami temukan beberapa jemaah terpaksa buang air kecil di luar toilet, yang tentu saja mengganggu kenyamanan,” kata politikus Fraksi Partai Golkar ini.
Ketiga, Ace menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh jemaah lansia dalam mengakses tenda yang harus dinaiki dengan tangga. “Di maktab 72, tenda JKS 10 dan JKS 11, jemaah lansia mengalami kesulitan untuk naik tangga. Hal ini perlu menjadi perhatian untuk menciptakan haji yang ramah lansia,” tutur Ace.
Selain itu, Ace juga menyinggung masalah ketersediaan makanan. Meskipun sudah ada perbaikan, namun masih banyak keluhan terkait menu makanan. Ace berharap, DPR dan pemerintah dapat memastikan pengadaan konsumsi yang beragam dan sesuai dengan cita rasa Nusantara.
“Ada keluhan bahwa menu makanan kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit, dan selama di Mekah, menunya hanya daging paha semua. Ini perlu diperbaiki ke depannya,” jelasnya.
Dengan temuan-temuan ini, Ace Hasan Syadzily menegaskan perlu adanya perbaikan ke depan untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. “Ini semua harus menjadi bahan perbaikan, terutama untuk memastikan ketersediaan toilet yang memadai dan makanan yang sesuai selera jemaah,” tegas Ace. {sumber}