Popularitas Urutan Tiga, Partai Golkar Tetap Majukan Akhmad Marjuki di Pilkada Kabupaten Bekasi

Berita Golkar – Partai Golkar memastikan bahwa Akhmad Marjuki akan maju sebagai bakal calon bupati pada Pilkada Kabupaten Bekasi, meski popularitasnya dikalahkan oleh kedua kandidat lain berdasarkan hasil survei.

Wakil Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Son Haji, mengungkapkan bahwa pada survei tahap pertama Mei 2024, popularitas Akhmad Marjuki dikalahkan oleh dua kandidat dari eksternal. Namun dari segi elektabilitas, ketua partainya itu berhasil membalikkan keadaan.

Mantan Plt Bupati Bekasi itu menjadi yang tertinggi mengalahkan kandidat-kandidat lainnya. Hal ini terjadi karena Marjuki pernah menjadi Plt Bupati Bekasi selama tujuh bulan. Pada Pileg 2024, ia juga mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan terpilih.

“Itu hasil survei dari tracking yang memang surveinya independen, kita survei apa adanya. Selanjutnya nanti DPP Partai Golkar akan melakukan dua survei lagi. Partai Golkar dalam menentukan calon bupati dan wakil bupati, 80 persen atas dasar survei. Karena Golkar ingin calon yang diusulkan menang di Pilkada,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Kamis (20/6/2024).

“Kita tidak mau terburu-buru. Kalau sekadar menetapkan calon itu gampang. Kita melihat ada pasangan calon lain yang koalisinya sudah full, bisa mengusung pasangan calon dan dia sudah dapat surat tugas. Kalau surat tugas kami sudah lama mendapatkannya,” sambungnya.

Menurut Son Haji, internal partai sudah memiliki mekanisme dan tata cara dalam menentukan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung di Pilkada 2024. Salah satu hal utama yang dikedepankan Partai Golkar adalah survei terhadap popularitas dan elektabilitas calon tersebut.

Ia menegaskan, DPD Golkar sudah mengadakan rapat pleno diperluas pada 2022-2023. Meskipun popularitas Akhmad Marjuki rendah, hasilnya telah diputuskan bahwa Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Akhmad Marjuki, menjadi satu-satunya bakal calon bupati yang diusung Partai Golkar pada Pilkada Kabupaten Bekasi 2024. Bahkan, surat tugas sudah diberikan DPP Golkar sejak Maret 2023 lalu.

“Pak Akhmad Marjuki sudah menerima surat tugas sebagai calon bupati dari DPP sejak Maret 2023. Jadi dari 2023 beliau (Marjuki) sudah menerima surat mandat. Artinya, dari setahun yang lalu sudah dipersiapkan,” ujarnya.

Partai berlambang pohon beringin ini akan menggaet partai-partai lain yang sampai sekarang belum merajut koalisi, seperti Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Buruh, Partai Amanat Nasional (PAN), termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kepastian majunya Marjuki di Pilbup Bekasi mendorong terbentuknya tiga poros di kontestasi Pilkada Kabupaten Bekasi. Baru-baru ini, dua poros koalisi sudah melakukan deklarasi dan dipastikan akan menyokong calon bupati maupun wakil bupati.

Di antaranya, PDIP, PBB, dan PPP yang sudah sepakat menyokong Ade Kuswara Kunang di Pilkada Kabupaten Bekasi. Kemudian Partai Gerindra, PKB, dan Demokrat sudah sepakat merajut koalisi. Meskipun mereka tidak secara gamblang menyebutkan siapa figur yang bakal diusung.

Namun, nama Dani Ramdan mulai santer digadang-gadang bakal berlabuh ke koalisi PKB, Gerindra, dan Demokrat, apabila pria yang kini masih menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bekasi itu memutuskan ikut dalam kontestasi Pilkada dan siap menerima pinangan.

Sementara, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sampai saat ini belum menjatuhkan pilihan koalisi. Meskipun partai yang identik dengan warna oranye tersebut digadang-gadang sudah memiliki hubungan khusus dengan koalisi PDIP, PPP, dan PBB untuk mengusung calon bupati Ade Kuswara Kunang

“Buat kami (PKS) poros kerja sama politik dalam Pilkada magnetnya adalah calon yang diusung, selama belum definitif, hal tersebut masih sebatas bunga-bunga saja. Artinya belum menjadi biji buah, apalagi sampai matang,” ucap Ketua Satgas Jabar Putih Kabupaten Bekasi, Taufik Saleh.

“PKS Insya Allah akan memainkan peran sebagai game changer yang posisinya akan sangat menentukan, bagi siapa yang mungkin akan memenangkan Pilkada nanti. Simulasikan saja PKS di poros mana, lalu hitung secara kuantitatif dan kualitatif potensi poros dimana PKS akan berada,” sambungnya. {sumber}