Berita Golkar – Anggota Komisi IX DPR Fraksi Golkar, Dewi Asmara, menyentil pihak Kemendikbudristek lantaran menjawab pertanyaan anggota secara umum dan tidak merinci. Dewi menyebutkan semestinya Dirjen Diktiristek Abdul Haris tak memberikan jawaban mengambang.
Hal itu disampaikan Dewi setelah Haris menyampaikan jawaban atas sederet pertanyaan anggota Komisi IX di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024). Haris mulanya menjelaskan soal kabar Poltekkes yang harus ditutup.
“Di Kemendikbud itu kalau Poltekkes itu ada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan kami yakin, kami selama ini berjalan juga beriringan. Ada beberapa vokasional yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi akademik dan juga oleh vokasi. Jadi ini nanti akan kami cek juga di lapangan mudah-mudahan ini tidak terjadi,” kata Haris dalam rapat.
Haris mengaku berjanji akan terus menjaga mutu pendidikan perguruan tinggi. Haris kemudian meminta izin pertanyaan yang belum terjawab disampaikan melalui catatan tertulis.
“Dan pada intinya bahwa kami terus terang terus menjaga standar mutunya, agar semuanya terpenuhi dengan satu standar nasional pendidikan tinggi. Bagaimanapun, dari sisi sertifikat ijazah dan sebagainya dari juga perguruan tinggi ini juga menjadi poin penting yang kami tekankan,” kata Haris.
“Demikian mungkin dari semua dan nanti hal-hal yang perlu dijawab secara detail, kami berikan dalam bentuk tertulis,” tambahnya.
Dewi Asmara kemudian menyampaikan keberatan, ia mengatakan semestinya Haris tak menjawab pertanyaan anggota dewan secara ngambang. Dewi meminta penjelasan secara detail dari Kemendikbudristek.
“Interupsi pimpinan, jadi apa yang ditanya melalui pimpinan saya minta dari Dikti ini ngasih jawaban jangan yang ngambang-ngambang gitu, Pak. Jangan yang cuma gambaran-gambaran, tadi kan yang ditanya adalah mana. Artinya, mana roadmap-nya, kapan, siapa mau berbuat apa,” ujar Dewi.
Dewi meminta penjelasan dari Haris soal pembukaan program studi di fakultas kedokteran. Dewi mengatakan Diktiristek jangan asal menjawab lantaran anggota di dalam rapat bukan anak TK.
“Kalau bapak hanya jawab formal saja, Pak, ini bukan anak TK yang diajarin formal-formalan begitu. Contoh aja misalnya pembukaan prodi gimana, kan ada tuh prodi kedokteran fakultas negeri sama fakultas swasta yang memang sudah cukup baik,” kata Dewi.
“Jadi saya minta lagi pimpinan, ini rapat nggak hanya asal jawab saja, kalau hanya asal jawab supaya kayaknya sudah menjawab formal nanti semua jawaban akan ada dikirimkan, nggak begitu, Pak, caranya,” imbuhnya. {sumber}